Bila
dibandingkan dengan makhluk lainnya, manusia dikaruniai kemampuan berpikir.
Kemampuan ini bukan hanya sekadar berpikir masuk akal (logis), tetapi juga
dilengkapi dengan rasa baik dan buruk hasil olah pikir yang dilakukannya.
Dengan demikian, maka manusia adalah makhluk yang berpikir tetapi sekaligus
makhluk bermoral. Dua hal inilah yang kemudian menjadi ciri khas yang melekat
pada manusia: makhluk bernalar dan bermoral.
Dalam keadaan
yang lapar sekalipun, ketika seseorang menjumpai orang lain sedang makan¸ orang
yang lapar tadi akan meminta, bukan langsung merebut tanpa izin pemiliknya.
Dalam keadaan lain, ketika menemukan barang yang tercecer di jalan, seseorang
akan menanyakan milik siapakah barang tersebut.
Dalam kehidupan
keseharian, manusia tidak dapat menghindarkan diri dari masalah. Masalah adalah
perbedaan antara kenyataan yang dihadapi dengan kondisi yang diharapkan.
Seseorang menginginkan sesuatu, ternyata yang dihadapi lain, atau bahkan tidak
ada sama sekali. Masalah ini menimpa manusia pada semua aspek kehidupannya.
Masalah harus dihadapi, bukan dihindari. Berbekal kemampuan nalar dan moral,
manusia mampu mencari solusi sebagai penyelesaian/pemecahan masalah.
Semua kegiatan
manusia, hiruk-pikuk dan lalu lalang orang berlalu lintas di jalan raya, orang
bekerja, orang berpikir, merenung, semua digerakkan karena masalah.