Pages

Rabu, 23 Februari 2022

Permasalahan Jaringan Nirkabel

 

Jaringan nirkabel atau lebih dikenal dengan Wi-Fi banyak memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan jaringan dengan media kabel (wired), terutama jika ditinjau dari sisi efisiensi desain jaringan serta efektifitas jangkauan akses penggunanya.

Namun di sisi lain teknologi nirkabel juga memiliki kelemahan jika dibandingkan dengan jaringan kabel. Kelemahan jaringan nirkabel secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi adalah kecenderungan administrator yang menerapkan konfigurasi default dari fasilitas atau tools yang disediakan oleh vendor perangkat tersebut. Fasilitas atau fitur – fitur yang umumnya dibiarkan tanpa dikonfigurasi diantaranya seperti SSID, IP Address, remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user atau password untuk administrasi ke dalam perangkat wifi tersebut. WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi teknik standar keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia secara gratis di internet. WPA – PSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionaryattack secara offline.

Jika ditinjau dari lapisan-lapisan interkoneksi data pada TCP/IP, maka kelemahan dari jaringan nirkabel ini dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Kelemahan nirkabel pada Lapisan Fisik (Physical Layer)

Wifi menggunakan gelombang radio pada frekuensi milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan -batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai dimungkinan terjadi aktivitas antara lain:

a.    Interception atau penyadapan

Penyadapan sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah di peroleh di internet. Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar menggunakan tools-tools tersebut.

b.    Injection atau injeksi

Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.

 

c.    Jamming

Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut. Pengaturan penggunaan kanal frekwensi merupakan keharusan agar jamming dapat di minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang digunakan cukup sempit sehingga penggunaan kembali channel sulit dilakukan pada area yang padat jaringan nirkabelnya.

d.    Locating Mobile Node

Dengan berbagai software, setiap orang mampu melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana seperti PDA atau laptop dengan di dukung GPS sebagai penanda posisi.

e.    Access Control

Dalam membangun jaringan nirkabel perlu di design agar dapat memisahkan node atau host yang dapat dipercaya dan host yang tidak dapat dipercaya. Sehingga diperlukan access control yang baik.

f.     Hijacking

Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada nirkabel karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan terjadinya hijacking atau pengambil alihan komunikasi yang sedang terjadi dan melakukan pencurian atau modifikasi informasi.

 

2. Kelemahan pada Lapisan MAC (Data Layer)

Pada lapisan ini terdapat kelemahan yakni jika sudah terlalu banyak node (client) yang menggunakan channel yang sama dan terhubung pada AP yang sama, maka bandwidth yang mampu dilewatkan akan menurun. Selain itu MAC address sangat mudah di spoofing (ditiru atau di duplikasi) membuat banyak permasalahan keamanan. Lapisan data atau MAC juga digunakan dalam otentikasi dalam implementasi keamanan wifi berbasis WPA Radius (802.1x plus TKIP/AES).

3. Aspek gangguan sinyal jaringan nirkabel

Dalam daerah Fresnel zone tidak boleh ada pengganggu sinyal.Fresnel Zone dibuat beberapa lapis. Jika terdapat halangan di wilayah Fresnel Zone maka performansi jaringan nirkabel akan terganggu. Beberapa efek yang akan terjadi diantaranya adalah:     

 

a.   Reflection (Refleksi)

Gelombang yang menabrak merambat menjauhi bidang datar dan rata yang di tabrak. Multipath fading akan terjadi jika gelombang yang datang secara langsung menyatu di penerima dengan gelombang pantulan yang juga datang tapi dengan fasa yang berbeda.

 

b.   Refraction (Refraksi) atau Scattering

Gelombang yang menabrak merambat melalui bidang yang dapat memudarkan (scattering) pada sudut tertentu. Pada frekuensi di bawah 10GHz kita tidak terlalu banyak terganggu oleh hujan lebat, awan, kabut dsb. Redaman pada 2.4GHz pada hujan 150mm/jam adalah sekitar 0.01dB/km.

c.   Diffraction (Difraksi)

Gelombang yang menabrak melewati halangan (obstacle) dan masuk ke daerah bayangan.

 

Penggunaan jaringan nirkabel dalam kehidupan sehari-hari meliputi penggunaan wifi, bluetooth, dan inframerah. Namun banyak dari kita yang masih belum mengetahui cara memperbaiki masalah yang sering dialami oleh jaringan nirkabel. Berikut 6 kesalahan pada jaringan nirkabel beserta cara perbaikan nya:

1.   Jaringan lambat

Pernahkah Anda menggunakan wi-fi di tempat umum/kantor, tiba-tiba koneksi menjadi lambat? hal tersebut terjadi karena jumlah pengguna sangat banyak, terutama pada jam-jam sibuk. Untuk menangkal hal tersebut, kita dapat membatasi bandwith yang diterima oleh setiap user, dengan menggunakan bandwith manajemen.

2.   Lupa password

Password memiliki peran vital dalam jaringan wireless, karena dengannya kita dapat membatasi pengguna yang dapat terhubung pada jaringan kita. Namum pernahkah Anda kelupaan password? jika ia, lakukan peresetan modem/access point kepengaturan semula, sehingga kita dapat mengatur password baru lagi.

3.   Lupa mengatur IP address

IP address merupakan suatu alamat pada komputer agar komputer dapat terhubung satu sama lain, ip address terbagi atas DHCP (Dynamic Host Configuration

Protocol) danstatic.

Jika kita menggunakan jaringan internet maka ada baiknya kita menggunakan DHCP, agar IP address yang kita terima tidak terjadi tabrakan (collision) dengan komputer lain.

Sedangkan jika kita menggunakan jaringan adhoc atau peer to peer, maka ada baiknya kita menggunakan ip address static, agar ip address kita berada satu kelas yang sama dengan komputer lainnya.

4.   Sinyal lemah

Sinyal lemah merupakan hal yang paling tidak diharapkan, hal ini terjadi akibat banyak faktor.

a)  Ramainya pengguna.

Hal ini menjadi kendala bagi para pengguna jaringan terbuka, karena dengan ramainya pengguna, maka akan membuat jaringan dan sinyal melemah. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan hotspot tambahan, yang dapat mengcover jumlah pengguna yang melebihi batas.

b)  Berada jauh dari hotspot.

Jarak merupakan hal yang mempengaruhi tingkat device (laptop/smartphone) dalam menjangkau sinyal access point. Oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut kita bisa mencoba untuk memilih tempat duduk yang berada di dekat access point.

5.   Wireless network adapter terdisable

Pernahkah Anda melihat tanda silang pada logo jaringan laptop Anda? padahal Anda berada pada lokasi yang memiliki access ke internet, hal ini terjadi karena Anda mendisable wireless network adapter secara sengaja maupun tidak sengaja pada laptop anda. Agar laptop anda dapat mendeteksi jaringan yang ada, maka anda harus men-enablekan wireless network adapter.

6.   Lupa membayar tagihan bulanan

Poin terakhir ini merupakan masalah klasik yang sering terjadi pada akhir bulan. Walaupun ini bukan masalah teknis, tapi kalau hal ini terjadi akan membuat kita tidak dapat terkoneksi ke internet dalam waktu yang tidak dapat diketahui (sampai kita membayar tagihan).