A.
Standart Desain Kemasan Produk
Menurut wikipedia, Standar Nasional Indonesia atau disingkat
SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI
dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional
(BSN). Sedangkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah sebuah badan yang membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan di bidang
standardisasi sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Standar Nasional Indonesia (SNI) berlaku di
seluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). SNI bersifat
sukarela untuk dipakai dan ditetapkan oleh pelaku usaha sesuai dengan PP Nomor
102 tahun 2000.
B.
Jenis-Jenis Bahan Kemasan Produk
Jenis-jenis
kemasan yang tersedia saat ini adalah:
1. Kemasan Kertas
2. Kemasan Gelas
3. Kemasan Logam (Kaleng)
4. Kemasan Plastik
5. Komposit (Kertas/Plastik)
6. Edible Packaging (kemasan yang
bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan)
7. Biodegradabale Packaging (kemasan
yang mampu didaur ulang secara alami oleh mikroba dalam tanah misalnya daun).
C.
Syarat Kemasan Produk
Dalam memilih bentuk dan bahan
kemasan yang akan digunakan, maka diperlukan
beberapa pertimbangan agar dapat berfungsi dengan baik. Pertimbangan tersebut
antara lain :
1.
Tidak
beracun
Bahan kemasan tidak menggangu
kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kandungan
Pb (timbal) yang bersifat racun bagi manusia.
2.
Harus
cocok dengan bahan yang dikemas
Kemasan yang dipilih harus cocok
dengan produk yang dikemas, jika salah memilih bahan kemasan maka akan
merugikan.
3.
Sanitasi dan
syarat-syarat kesehatan terjamin
Di samping bahan kemasan tidak beracun dan produk
yang dikemas tidak menunjukkan kerusakan karena adanya mikroba, bahan kemasan
juga tidak boleh digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau
syarat-syarat kesehatan.
4.
Dapat mencegah
pemalsuan
Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan
cara membuat kemasan yang khusus sehingga sulit untuk dipalsukan dan bila
terjadi pemalsuan akan mudah dikenali.
5.
Kemudahan membuka
dan menutup
Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan
kemasan yang mudah dibuka dan ditutup.
6.
Kemudahan dan
keamanan dalam mengeluarkan isi produk
Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi
perlu dipertimbangkan, sehingga isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan
aman.
7.
Kemudahan
pembuangan kemasan bekas
Pada umumya kemasan bekas adalah sampah dan
merupakan suatu masalah yang memerlukan biaya yang cukup besar untuk
penanganannya,
8.
Ukuran, bentuk dan
berat
Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan
penanganan selanjutnya, baik dalam penyimpanan, transportasi, maupun sebagai
alat untuk menarik perhatian konsumen.
9.
Penampilan dan
pencetakan
Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik,
baik dari segi bahan, Estetika maupun dekorasi. Hal ini terkait selera
masyarakat.
10. Syarat khusus;
Selain syarat-syarat yang telah disampaikan di
atas, masih ada syarat-syarat khusus yang perlu diperhatikan. Misalnya iklim
daerah pemasaran yaitu
11. tropis atau subtropis, kelembabannya, dan lain
sebagainya.
D.
Merancang Kemasan Produk
Merancang
atau mendesain sebuah kemasan produk tergantung pada tingkat kreativitas dari
desainernya. Beberapa hal tersebut antara lain:
1. Label harus mudah dimengerti
Label kemasan produk harus memuat kata-kata,
kalimat, nama, logo dan gambar yang mudah dimengerti oleh konsumen.
2. Terdapat informasi yang relevan
Sebuah label harus memuat informasi yang relevan
dan diperlukan. Hindari penulisan label dengan huruf yang susah dibaca dan
berukuran kecil.
Selain
itu ada beberapa hal yang wajib tercantum dalam sebuah label produk, antara
lain:
1. Nama produk
Nama produk adalah nama dari produk kreatif yang
akan dikemas dan dipasarkan.
2.
Stempel atau Merk Dagang
(Trade mark)
Suatu usaha agar memiliki ciri khas haruslah
memiliki stempel atau merk dagang (trade mark) yang
unik.
3. Komposisi bahan baku yang digunakan
Komposisi dari bahan bahan baku yang digunakan
amat penting dijelaskan dalam label produk.
4. Netto atau Volume bersih
Pengertian dari netto atau volume bersih adalah
bobot atau volume sesungguhnya dari produk kreatif.
5. Nama produsen
Pengertian dari nama produsen adalah nama
perusahaan yang terlibat dalam pembuatan atau pengolahan produk kreatif
tersebut.
6.
Nama distributor
Pengertian nama distributor adalah nama
pihak-pihak tertentu yang telibat dalam proses distribusi suatu produk kreatif.
7. Nomor registrasi atau ijin dari Dinas Kesehatan
Sebuah nomor yang merupakan bukti otentik bahwa
produk kreatif tersebut telah melalui proses pengujian dan dinyatakan aman
untuk dikonsumsi atau digunakan.
8. Logo halal
Sebuah logo yang dicantumkan dalam kemasan produk
kreatif yang menyatakan halal untuk dikonsumsi.
9. Kode produksi
Sebuah kode yang menyatakan kode produksi (batch production) dari produk kreatif. Kode produksi ini
mencantumkan tanggal produksi berupa angka atau kode huruf yang menjelaskan
tanggal pembuatan produk kreatif.
10. Waktu kadaluarsa
Pengertian waktu kadaluarsa adalah keterangan yang
menyatakan bahwa produk masih layak untuk dikonsumsi. Menurut Julianti dan
Nurminah (2006), keterangan kadaluarsa dapat ditulis dengan mencantumkan
tulisan:
·
Best
before date
Artinya
adalah produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat dikonsumsi beberapa saat
setelah melewati tanggal yang dicantumkan.
·
Use
by date
Artinya
adalah produk tidak dapat dikonsumsi jika melewati tanggal yang dicantumkan.
E.
Model Kemasan Produk Kreatif
Model
kemasan produk kreatif haruslah mendukung pemasaran sehingga calon konsumen
mudah mengingat dengan produk dijual. Menurut Kotler (2003), terdapat enam
faktor yang berpengaruh dalam menentukan kemasan produk antara lain:
1. Warna (colour)
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada
melihat bentuk atau ukuran. Fungsi warna selain untuk identifkasi, juga untuk mencitrakan
produk dan meningkatkan daya beli.
2. Bahan (material)
Terdapat beberapa macam bahan yang dapat
digunakan sebagai kemasan produk. Misalnya kertas, plastik, aluminium foil,
botol dan lain sebagainya.
3. Bentuk (form)
Bentuk yang sedehana, memiliki daya tarik dan
keunikan akan mengundang minat konsumen untuk membeli produk.
4. Ukuran (size)
Ukuran kemasan sangat tergantung pada jenis
produk, volume, luasan, tebal dan tipis kemasan.
5. Logo (brand)
Merk dagang sangat penting untuk meningkatkan
simbol daya saing produk.
6. Topografi (text)
Topografi adalah muatan teks pada kemasan yang
menyampaikan pesan untuk menjelaskan produk yang akan dijual.
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR