Pages

Senin, 11 Mei 2020

MEMBUAT DESAIN KEMASAN PRODUK



A.    Standart Desain Kemasan Produk
Menurut wikipedia, Standar Nasional Indonesia atau disingkat SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Sedangkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah sebuah badan yang membantu Presiden dalam menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan di bidang standardisasi sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Standar Nasional Indonesia (SNI) berlaku di seluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). SNI bersifat sukarela untuk dipakai dan ditetapkan oleh pelaku usaha sesuai dengan PP Nomor 102 tahun 2000.


B.     Jenis-Jenis Bahan Kemasan Produk
Jenis-jenis kemasan yang tersedia saat ini adalah:
1.      Kemasan Kertas
2.      Kemasan Gelas
3.      Kemasan Logam (Kaleng)
4.      Kemasan Plastik
5.      Komposit (Kertas/Plastik)
6.      Edible Packaging (kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan)
7.      Biodegradabale Packaging (kemasan yang mampu didaur ulang secara alami oleh mikroba dalam tanah misalnya daun).

C.    Syarat Kemasan Produk
Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan, maka  diperlukan beberapa pertimbangan agar dapat berfungsi dengan baik. Pertimbangan tersebut antara lain :
1.      Tidak beracun
Bahan kemasan tidak menggangu kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kandungan Pb (timbal) yang bersifat racun bagi manusia.
2.      Harus cocok dengan bahan yang dikemas
Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, jika salah memilih bahan kemasan maka akan merugikan.
3.      Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin
Di samping bahan kemasan tidak beracun dan produk yang dikemas tidak menunjukkan kerusakan karena adanya mikroba, bahan kemasan juga tidak boleh digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat-syarat kesehatan.
4.      Dapat mencegah pemalsuan
Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan yang khusus sehingga sulit untuk dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan akan mudah dikenali.
5.      Kemudahan membuka dan menutup
Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang mudah dibuka dan ditutup.
6.      Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi produk
Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan, sehingga isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman.
7.      Kemudahan pembuangan kemasan bekas
Pada umumya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang memerlukan biaya yang cukup besar untuk penanganannya,
8.      Ukuran, bentuk dan berat
Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik dalam penyimpanan, transportasi, maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen.
9.      Penampilan dan pencetakan
Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik, baik dari segi bahan, Estetika maupun dekorasi. Hal ini terkait selera masyarakat.
10.  Syarat khusus;
Selain syarat-syarat yang telah disampaikan di atas, masih ada syarat-syarat khusus yang perlu diperhatikan. Misalnya iklim daerah pemasaran yaitu
11.  tropis atau subtropis, kelembabannya, dan lain sebagainya.

D.    Merancang Kemasan Produk
Merancang atau mendesain sebuah kemasan produk tergantung pada tingkat kreativitas dari desainernya. Beberapa hal tersebut antara lain:
1.      Label harus mudah dimengerti
Label kemasan produk harus memuat kata-kata, kalimat, nama, logo dan gambar yang mudah dimengerti oleh konsumen.
2.      Terdapat informasi yang relevan
Sebuah label harus memuat informasi yang relevan dan diperlukan. Hindari penulisan label dengan huruf yang susah dibaca dan berukuran kecil.

Selain itu ada beberapa hal yang wajib tercantum dalam sebuah label produk, antara lain:
1.       Nama produk
Nama produk adalah nama dari produk kreatif yang akan dikemas dan dipasarkan.
2.    Stempel atau Merk Dagang (Trade mark)
Suatu usaha agar memiliki ciri khas haruslah memiliki stempel atau merk dagang (trade mark) yang unik.
3.       Komposisi bahan baku yang digunakan
Komposisi dari bahan bahan baku yang digunakan amat penting dijelaskan dalam label produk.
4.       Netto atau Volume bersih
Pengertian dari netto atau volume bersih adalah bobot atau volume sesungguhnya dari produk kreatif.
5.       Nama produsen
Pengertian dari nama produsen adalah nama perusahaan yang terlibat dalam pembuatan atau pengolahan produk kreatif tersebut.
6.      Nama distributor
Pengertian nama distributor adalah nama pihak-pihak tertentu yang telibat dalam proses distribusi suatu produk kreatif.
7.       Nomor registrasi atau ijin dari Dinas Kesehatan
Sebuah nomor yang merupakan bukti otentik bahwa produk kreatif tersebut telah melalui proses pengujian dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi atau digunakan.
8.       Logo halal
Sebuah logo yang dicantumkan dalam kemasan produk kreatif yang menyatakan halal untuk dikonsumsi.
9.       Kode produksi
Sebuah kode yang menyatakan kode produksi (batch production) dari produk kreatif. Kode produksi ini mencantumkan tanggal produksi berupa angka atau kode huruf yang menjelaskan tanggal pembuatan produk kreatif.
10.     Waktu kadaluarsa
Pengertian waktu kadaluarsa adalah keterangan yang menyatakan bahwa produk masih layak untuk dikonsumsi. Menurut Julianti dan Nurminah (2006), keterangan kadaluarsa dapat ditulis dengan mencantumkan tulisan:
·         Best before date
Artinya adalah produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat dikonsumsi beberapa saat setelah melewati tanggal yang dicantumkan.
·         Use by date
Artinya adalah produk tidak dapat dikonsumsi jika melewati tanggal yang dicantumkan.

E.     Model Kemasan Produk Kreatif
Model kemasan produk kreatif haruslah mendukung pemasaran sehingga calon konsumen mudah mengingat dengan produk dijual. Menurut Kotler (2003), terdapat enam faktor yang berpengaruh dalam menentukan kemasan produk antara lain:
1.      Warna (colour)
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau ukuran. Fungsi warna selain untuk identifkasi, juga untuk mencitrakan produk dan meningkatkan daya beli.
2.      Bahan (material)
Terdapat beberapa macam bahan yang dapat digunakan sebagai kemasan produk. Misalnya kertas, plastik, aluminium foil, botol dan lain sebagainya.
3.      Bentuk (form)
Bentuk yang sedehana, memiliki daya tarik dan keunikan akan mengundang minat konsumen untuk membeli produk.
4.      Ukuran (size)
Ukuran kemasan sangat tergantung pada jenis produk, volume, luasan, tebal dan tipis kemasan.
5.      Logo (brand)
Merk dagang sangat penting untuk meningkatkan simbol daya saing produk.
6.      Topografi (text)
Topografi adalah muatan teks pada kemasan yang menyampaikan pesan untuk menjelaskan produk yang akan dijual.

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR