Pages

Senin, 11 Mei 2020

SISTEM OPERASI JARINGAN



A.    PENGERTIAN SISTEM OPERASI JARINGAN
Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) merupakan sebuah jenis sistem operasi komputer yang ditujukan khusus untuk menangani jaringan jaringan komputer baik itu untuk mengadministrasi jaringan dan memanage jaringan komputer agar jaringan komputer dapat tertata. Umumnya, sistem operasi jaringan ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna di dalam jaringan komputer, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.


B.    FUNGSI UTAMA SISTEM OPERASI JARINGAN
Ada banyak fungsi dari sistem operasi jaringan dan tentunya sesuai dengan namanya sistem operasi jaringan lebih banyak berfungsi untuk mengadministrasi jaringan komputer dan melakukan layanan terhadap komputer client. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari jaringan komputer
1.    Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan
Dengan bantuan sistem operasi jaringan memudahkan untuk bisa menghubungkan sejumlah komputer dan melakukan administrasi guna melakukan kontrol terhadap jaringan
2.    Mengelola sumber daya jaringan
Sistem operasi jaringan memungkinkan untuk dapat mengelola sumber daya dalam jaringan sehingga baik perangkat dan sistem dapat di gunakan secara bersama sama untuk melayani komputer komputer client.
3.    Menyediakan layanan
Sistem operasi jaringan memungkinkan untuk memberikan layanan kepada komputer-komputer client. Adapun layanan jaringan tersebut seperti DHCP, DNS, FTP, NTP dan lain-lain
4.    Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
Didalam sebuah jaringan komputer tentunya akan sangat rentan sekali adanya virus yang menyebar. Untuk itu peran dari sistem operasi jaringan dapat menyediakan keamanan jaringan bagi multiple user
5.    Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya
Dengan adanya sistem operasi jaringan memudahkan kita untuk menambah jumlah komputer clinet ataupunn sumber daya lain dalam jaringan.
6.    Memonitor status dan fungsi elemen – elemen jaringan
Dengan sistem operasi jaringan memungkinkan kita untuk dapat dengan mudah melakukan kontrol dan monitoris daringan. Selain itu juga memudahkan kita dalam melakukan monitor terhadap elemen jaringan.
7.    Distribusi program dan update software ke client
Dengan adanya sistem operasi jaringan memudahkan kita untuk dapat melakukan ditribusi aplikasi dan program ke komputer client serta dalam melakukan update software ke client
8.    Menggunakan kemampuan server secara efisien
Sistem operasi jaringan akan memanfaatkan sumber daya perangkat server secara efisien untuk melayani komputer client
9.    Menyediakan tolerasi kesalahan
Dengan sistem operasi jaringan memungkinkan untuk menyediakan toleransi kesalahan.

C.    KARAKTERISTIK SISTEM OPERASI JARINGAN
Adapun beberapa karakteristik dari sistem operasi jaringan adalah sebagai berikut:
1.    Pusat kendali sumber daya jaringan
Sistem operasi jaringan akan terinstal pada komputer server yang memungkinkan untuk dapat melakukan kendali terhadap sumber daya dalam jaringan.
2.    Akses aman ke sebuah jaringan
Sistem operasi jaringan merupakan akses aman ke sebuat jaringan karena sistem operasi jaringan akan dibekali dengan sistem security yang lebih baik dibandingkan dengan sistem operasi biasa.
3.    Mengizinkan remote user terkoneksi ke jaringan
Sistem operasi jaringan mampu melakukan remote terhadap user dalam jaringan. sehingga memudahkan teknisi untuk dapat melakukan remote komputer client.
4.    Mengizinkan user terkoneksi ke jaringan lain (misalnya Internet)
Dengan adanya sistem operasi jaringan memungkin kita untuk bisa menghubungkan komputer-komputer client agar dapat terhubung ke internet. selain itu kita juga bisa mengontrol user mana saja yang bisa terhubung ke jaringan internet.
5.    Back up data dan memastikan data tersebut tersedia
Sistem operasi jaringan dapat melakukan backup data dan memastikan data tersebut ada.

D.    JENIS-JENIS SISTEM OPERASI JARINGAN BERDASARKAN INTERFACENYA
Sistem operasi jaringan memiliki perkembangan yang sangat pesat, banyak pula komunitas-komunitas yang mengembangkan sistem operasi tersebut sehingga sistem operasi jaringan menjadi sangat baik baik dari segi layanan maupun keamanan. Sistem operasi jaringan memiliki memiliki beberapa jenis berdasarkan layanan dan interfacenya. Berikut adalah jenis-jenis sistem operasi jaringan berdasarkan layanan dan interfacenya
1.    Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Grafical User Interface)
Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Grafical User Interface) merupakan Sistem operasi komputer yang dalam proses Instalasi dan adminitrasinya, user tidak perlu menghafal sintax – sintax atau perintah DOS atau bahasa pemograman yang digunakannya. karena siste operasi tersebut sudah berbasis grafis sehingga memudahkan dalam penggunaanya. Kebanyakan jenis sistem operasi ini adalah sistem oprasi dari keluarga microsoft yang memang mengedepankan tampilan grafis yang mudah dipahami sebagai adalanya. Berikut beberapa contoh Sistem Operasi jaringan berbasis GUI: Linux Redhat, Windows NT 3.51, Windows 2000 (NT 5.0), Windows Server 2003, Windows XP, Microsoft MS-NET, Microsoft LAN Manager, Novell NetWare.
2.    Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text/CLI (Command Line Interface)
Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text (Command Line Interface) merupakan sistem operasi yang proses instalasi dan penggunaanya, user diharapkan untuk menghafal perintah DOS atau perintah dasar linux yang digunakan untuk menjalankan suatu proses instalasi. Setiap akan melakukan instalasi paket maka kita akan mengetikan perintah untuk bisa menginstall paket tersebut. Berikut adalah contoh Sistem Operasi Jaringan berbasis text: Linux Debian, Linux Suse, Sun Solaris, Linux Mandrake, Knoppix, MacOS. UNIX, Windows NT, Windows 2000 Server, Windows 2003 Server.

E.    JENIS SISTEM OPERASI BERDASARKAN KODE SUMBERNYA
Berdasarkan kode sumbernya jenis sistem operasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sistem operasi open source dan sistem operasi close source
1.    Sistem Operasi Open Source
Sistem Operasi Open Source adalah Perangkat lunak sistem operasi yang kode programnya bersifat terbuka dan disediakan oleh pengembangnya sehingga seseorang bisa mengedit, ataupun mengbah kode sumber yang ada pada sistem operasi tersebut.
Dan perlu digarisbawahi, Open Source di sini bersifat bebas maksudnya bukan berarti sebebas-bebasnya, melainkan bebas untuk digunakan, dikembangkan, disebarkan ulang dengan mempertanggungjawabkan secara bersama dan tidak untuk menghilangkan hak cipta pembuat.

Keuntungan/Kelebihan Sistem Operasi Open Source
a.      Legal
b.      Menyelamatkan devisa Negara
c.      Keamanan system
d.      Hemat biaya
e.      Dukungan dari pengembang lebih besar
f.       Bebas untuk mengubah dan memodifikasi
g.      Lebih aman
h.      Kesalahan (bug, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
i.        Lisensei gratis
j.        Bebas dari malware
k.      Tidak mengulangi development

Kerugian/Kelemahan Sistem Operasi Open Source
a.    Tidak ada garansi dari pengembang
b.    Open Source digunakan secara sharing
c.    Kurangnya SDM yang memanfaatkan Open Source
d.    Tidak adanya perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
e.    Kesulitan mengetahui status project
f.     User Interface rumit bagi pengguna yang awam

Contoh Sistem Operasi Open Source
Ada banyak sekali jenis sistem operasi yang beredar dikalangan pengguna, akan tetapi sistem operasi tersebut lebih banyak yang berbasis linux. Adapun contoh-contoh sistem operasi open source adalah sebagai berikut: UNIX, BSD, GNU Linux, Sun Solaris, Fedora, Linux Ubuntu, Knoppix, Garuda OS, Backtrack, RedHat, Mandriva, OpenSUSE, Debian, Kondra Linux, Turbo Linux, Linux Mint, Slackware.

2.    Sistem Operasi Close Source
Sistem Operasi Close Source adalah Sistem Operasi yang kodenya tidak dibuka untuk umum, pemilik kode close source bisa membagikan source codenya melalui lisensi secara gratis maupun dengan membayar. Pada Sistem Operasi Close Source ini paket program tidak dapat didistribusikan lagi selain oleh Pembuat/Vendor Program tersebut. Jika ada pendistribusian yang bukan dari Vendor Program tersebut, maka dianggap sebagai pembajakan software.

Adapun kelebihan atau keuntungan sistem operasi close source adalah sebagai berikut
a.    Kestablian sistem terjamin
b.    Support/dukungan langsung dari pemilik program
c.    Lebih mudah digunakan

Sedangkan kerugian atau kekurangn dari sistem operasi close source adalah sebagai berikut:
a.    Celah yang terbuka
b.    Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna menyediakan dana
c.    Pengembangan terbatas
d.    Diperlukan antivirus
e.    Harga lisensi mahal

Contoh Sistem Operasi Closed Source
Contoh sistem operasi yang yang menggunakan lisensi closed source adalah banyak dari keluarga windows yaitu: MSDOS, Windows 95, Windows 98, Windows ME, Windows NT, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows Server 2008, Windows 7, Windows 8, Windows 10

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR