A.
PENGERTIAN
PRODUK BARANG DAN JASA
Pengertian
produk menurut Alma (2004:139) adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun
tidak berwujud, termasuk didalamnya warna, harga, nama baik pabrik, nama baik
toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer,
yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.
Menurut
Kotler dan Armstrong dalam Ginting (2011:90), pengertian produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, penggunaan dan konsumsi
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Produk
dalam arti yang luas mencakup komponen fisik, jasa, orang, organisasi, gagasan,
atau gabungan dari semuanya. Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasa agar dipehatikan,
diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan. Produk
merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan
atau jasa.
Jenis
Produk menurut sifat/intensitas kebutuhan pemakainya
· Produk Primer :
Produk utama yang dibutuhkan masyarakat , seperti rumah, makanan, dan pakaian.
· Produk Sekunder
(Penunjang) : Produk penunjang kehidupan masyarakat agar lebih baik, seperti
Jasa Pendidikan, Produk Kesehatan, Telepon Genggam (HP), Komputer, radio,
televise, dsb
· Produk Tertiter :
Produk kebutuhan pelengkap yang sifatnya mewah, seperti : mobil mewah, rumah
mewah, home-teather, dll
Jenis Produk berdasarkan tujuan pemakainya
· Shopping Goods :
memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan, dan jenis
· Convinience Goods :
bersifat mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan tersedia di toko terdekat
· Speciality Goods :
kebutuhan konsumen yang membutuhkan layanan khusus dan terdapat di toko
tertentu
· Unsough Goods :
barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen
Barang menurut motivasi pembeli dan penggunaannya
· Consumer Goods :
Barang yang dibeli untuk langsung dihabiskan.
· Industrial Goods :
Barang (Bahan Baku) atau Bahan Mentah yang di beli untuk untuk diolah menjadi
barang jadi atau barang setengah jadi.
· Business Goods :
Barang yang dibeli untuk di jual kembali, dikombinasikan dengan barang lain,
dibuat inovatif dan mencirikan perusahaan penjual.
Menurut
Alma (2004:141), ada beberapa tingkatan produk, sedangkan untuk tiap tingkatan
ada nilai tambahnya. Pembagian tingkatan produk sebagai berikut:
1. Produk utama atau inti (core benefit)
adalah produk yang manfaat sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh
pelanggan dari setiap produk atau yang paling dasar dari produk adalah manfaat
inti. Contohnya dalam bisnis makanan dan minuman.
2. Produk generik (generic product) adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi
produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi) atau
bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. Produk
makanan dan minuman yang sudah terkenal biasanya mempunyai merek tertentu,
sehingga merek tersebut akan selalu mudah diingat oleh konsumen.
3. Produk harapan (expected product) adalah produk formal yang ditawarkan pada
konsumen dengan berbagai atribut dan kondisinya layak diharapkan dan disepakati
untuk dibeli.
4. Produk makanan dan minuman (food & beverage)
yang dibeli wajib mengutamakan mutu, kualitas, kebersihan, dan jaminan
kehalalan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada konsumen.
5. Produk pelengkap (augmented product) adalah berbagai atribut produk yang mendapat
tambahan pelengkap meliputi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat
memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. Produk
makanan dan minuman yang dijual juga harus disertai dengan jaminan. Hal ini
bertujuan agar konsumen lebih yakin dengan produk tersebut.
6. Produk potensial (potential product) adalah segala macam tambahan dan perubahan yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang. Produk makanan dan
minuman yang sudah ada dikembangkan lagi sesuai dengan permintaan konsumen dan
penambahan daerah pemasaran.
Pengertian
Jasa dan Jenis Jasa |Secara umum, jasa
adalah pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasar mata dan satu pihak
kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan,
di mana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.
Dalam pengertian yang lain, jasa adalah kegiatan yang dapat
diidentifikasikan, yang bersifat tak teraba, yang direncanakan untuk pemenuhan
kepuasan konsumen. Untuk menghasilkan jasa mungkin perlu atau mungkin juga
tidak perlu penggunaan barang yang berwujud. Walaupun diperlukan barang
berwujud, akan tetapi tidak terdapat pemindahan hak milik atas benda tersebut.
Norman (1984) juga memberikan pengertian jasa yaitu jasa terdiri dari
tindakan dan interaksi yang merupakan kontak sosial. Jasa lebih dan sekadar
hasil sesuatu yang tak terhalang, dan jasa merupakan interaksi
sosial antara produsen dan konsumen
B. KARAKTERISTIK, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PRODUK DAN JASA
Karakteristik
Barang antara lain:
1. Berwujud (tangiable)
2. Produksi dan Konsumsi umumnya tidak bersamaan
3. Merupakan output (real) yang bernilai
4. Umumnya dihasilkan di pabrik (rumah Produksi)
5. Dapat disimpan sebagai persediaan (stock)
6. Terdapat pemindahan kepemilikan
7. Cenderung stabil, berdasar rasionalitas produsen
(untuk produk pesanan bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen)
8. Setelahproduk itu jadi maka akan terpisah dari
alat produksinya
Karakteristik Jasa
1.
Tidak Berwujud
(Intangiable)
2.
Produksi dan
konsumsi dilakukan bersamaan
3.
Merupakan kegiatan
atau proses dan hasil yang bernilai
4.
Dihasilkan dari
interaksi penjual dan pembeli
5.
Tidak dapat
disimpan sebagai persediaan (instorable)
6.
Tidak terdapat
pemindahan kepemilikan
7. Sangat fleksibel,
mudah beubah-ubah, dan berbeda atau bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen
8. Tidak dapat
dipisahkan dari unsure sumbernya baik berupa orang, mesin, ataupun lainnya
(Inseparability)
-
Menghasilkan produk
dalam bentuk fisik.
-
Memiliki alur
proses produksi yang jelas.
Kekurangan
dari produk antara lain:
-
Membutuhkan tempat
untuk memajang hasil produk.
-
Membutuhkan tempat
untuk penyimpanan barang berupa gudang.
-
Membutuhkan banyak
karyawan sehingga menghemat menambah beban pengeluaran untuk komponen gaji.
Kelebihan
dari jasa antara lain:
-
Tidak membutuhkan
tempat untuk memajang hasil produk.
-
Tidak membutuhkan
tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang.
-
Tidak membutuhkan
banyak karyawan sehingga menghemat pengeluaran untuk komponen gaji.
Kekurangan
dari jasa antara lain:
-
Tidak menyediakan
produk dalam bentuk fisik.
-
Jasa yang
ditawarkan bisa berbeda-beda antar konsumen.
-
Membutuhkan promosi
berupa testimoni konsumen sebanyak-banyaknya.
C. PEMETAAN KEBERAGAMAN PRODUK DAN JASA
Salah
satu peluang pasar dapat dilihat dengan cara mengamati konsumen, focus pengamatannya
meliputi :
-
Barang dan jasa apa
yang paling dibutuhkan konsumen ?
-
Berapa banyak yang
mereka butuhkan ?
-
Kualitas yang mana
yang paling tepat ?
-
Berapa banyaknya ?
Cara
dalam merekayasa produk barang dan jasa agar diminati oleh konsumen, diantaranya
-
Jenis-jenisnya
diperbarui
-
Kualitasnya
dibeda-bedakan dan ditingkatkan
-
Model dan desainnya
bermacam-macam dan dibedakan
-
Kemasan, warna,
bentuk, ukuran, standart, merek dibuat sedmikian rupa sehingga lebih menarik.
Pengembangan
produk merupakan rangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa perpepsi dan
peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang
membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun
tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk,
diantaranya :
1. Pemasaran
Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara
perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah menfasilitasi proses
identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi
kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara
perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran
serta promosi produk.
2. Perancangan (Desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam
mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan lain-lain) dan
desain industri (estetika, ergonomics, user interface).
3. Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab
untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk.
Fungsi ini mencakup pembelian, instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk
dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses, yaitu sebagai berikut
:
a.
Fase 0 :
Perencanaan Produk : Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek
dan proses peluncuran pengembangan produk actual.
b. Fase 1 :
Pengembangan Konsep : Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target
diidentifikasi, alternative konsep-konsep produk dibangkitkan dan dieveluasi,
dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
c. Fase 2 :
Perancangan Tingkat Sistem : Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi
arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta
komponen-komponen.
d. Fase 3 :
Perancangan Detail : Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari
bentuk, material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada
produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.
e. Fase 4 : Pengujian
dan Perbaikan : Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi
dari bermacam-macam versi produksi awal produk.
f. Fase 5 : Produksi
Awal : Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem
produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih
tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya.
Peralihan dari produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi
tahap. Pada beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan
mulai disediakan untuk didistribusikan.
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR