Pages

Rabu, 06 Mei 2020

PROTOTYPE PRODUK


A.    PENGERTIAN PROTOTYPE PRODUK
Fenomena dewasa ini banyak manajer menjalankan Total Quality Management (TQM) sebagai prioritas untuk peningkatan dan pengendalian kualitas produk. Karena kualitas suatu produk berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) serta keuntungan industri. Dengan kualitas yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah.
Perhatian terhadap kualitas yang terbaik adalah bukan pada produk akhir. Hal ini penting agar produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan karena produk tersebut dibuang atau dikerjakan ulang. Maka sebaiknya perhatian terhadap kualitas harus dimulai pada saat awal pembangunan produk. Tahapan yang sangat penting dalam perencanaan awal pembuatan produk adalah pembuatan prototipe produk.
Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (lead–user) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan (customers).
Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final.

B.     TAHAPAN-TAHAPAN PROTOTYPE
Berikut tahapan prototype:
1.   Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
2. Working model: dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa.
3.   Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnya working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi.
4.  Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi.
5.  Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
6.  Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum.
7.   Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran.
8.   Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.
9.   Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir.

C.    MANFAAT PROTOTYPE
Berikut ini adalah manfaat/keuntungan-keuntungan dalam menerapkan prototype dalam pengujian suatu produk
1.      Prototype dapat digunakan sebagai alat uji dan penyempurnaan desain produk
2.      Prototype berfungsi untuk menguji performa berbagai bentuk perencanaan
3.      Prototype merupakan alat bantu diskripsi sebuah produk
Dengan adanya prototype kita akan lebih mudah mendiskripsikan produk yang kita buat.
4.      Prototype dapat membantu orang lain menganggap serius bisnis kita.
Dengan membuat prototype mitra bisnis kita akan menganggap bahwa kita serius dengan bisnis yang kita buat.



DAFTAR MATERI PKK KELAS XI

SEMESTER 1

BAB 1 SIKAP DAN KARAKTER WIRAUSAHAWAN JUL
KB 1 Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan
KB 2 Sikap dan Perilaku Wirausaha
TUGAS 1
BAB 2 ANALISIS PELUANG USAHA AGST
KB 1 Analisa Peluang Usaha
KB 2 Manfaat peluang Usaha Kreatif dan Inovatif
TUGAS 2
BAB 3 HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEP
KB 1 Pengertian HAKI
KB 2 Dasar Hukum HAKI di Indonesia
ULANGAN 1 (BAB 1,2,3)
PENILAIAN TENGAH SEMESTER GASAL (REMIDI)
BAB 4 KONSEP DESAIN PRODUK DAN KEMASAN BARANG/JASA OKT
KB 1 Produk Barang dan Jasa
KB 2 Konsep Desain Produk
KB 3 Kemasan Produk
KB 4 Membuat Desain Kemasan
TUGAS 3
ULANGAN 2
BAB 5 PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA NOV
KB 1 Tahapan Pembuatan Prototype
KB 2 Pemetaan Keragaman Produk dan Jasa
KB 3 Proses Kerja Pembuatan Prototype
ULANGAN 3
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL (REMIDI)

SEMESTER 2

BAB 6 LEMBAR KERJA/GAMBAR KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE  JAN-FEB
KB 1 Prototype Produk
KB 2 Alur dan Proses Kerja Pembuatan Prototype
KB 3 Membuat Sketsa
KB 4 Analisis Gambar kerja dan Lembar Kerja Prototype
TUGAS 1
ULANGAN 1
BAB 7 BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA FEB
KB 1 Pengertian Biaya Produksi
KB 2 Jenis-jenis dan Cara Menghitung Biaya Produksi
ULANGAN 2 
BAB 8 PENERAPAN DAN PENGUJIAN PROTOTYPE MAR
KB 1 Pengujian Prototype Jasa Reparasi Komputer
TUGAS 2
PENILAIAN TENGAH SEMESTER GENAP (REMIDI)
BAB 8 ORACLE ACADEMY (MEMBUAT GAME SEDERHANA DG GREENFOOT) MAR-APR
KB 1 Sekilas Tentang Pemrograman Java dan Greenfoot
KB 2 Menginstal dan mengenal Fitur Greenfoot
KB 3 Menempatkan dan Menjalankan Objek sesuai Skenario
KB 4 Memanggil fungsi secara langsung
KB 5 Membuat dunia baru dan memanggil gunsi dunia
ORACLE ACADEMY(PEMROGRAMAN JAVA FUNDAMENTAL GREENFOOT) APR-MEI
KB 6 Megubah perilaku Objek
KB 7 Menyusun skenario
KB 8 Menggubah gambar
KB 9 Membuat kelas baru
TUGAS 3 
MEMBUAT PROJECT DENGAN SKENARIO SENDIRI JUN
MEMPRESENTASIKAN HASIL PROJEK GAME YANG SUDAH DIBUAT
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP (REMIDI)

Karakteristik dan Fungsi Memori



Memori adalah suatu bagian yang paling penting dan seluruh sistem komputer. Memori banyak mengalami perubahan teknologi seiring dengan berjalannya waktu. Memori pertama kali mempunyai kapasitas yang sangat terbatas dan hanya terdiri dan beberapa byte. Komputer terdiri dan memori fisik dalam bentuk cip yang ditancapkan ke dalam soket memori motherboard. Bagian kedua dan memori adalah memori virtual, yang pada dasarnya bagian terkecil dan hard drive. Bagian ini digunakan sistem operasi ketika memori fisik penuh.