Pages

Senin, 20 April 2020

Tahap Praproduksi: Sinopsis, Naskah, dan Storyboard



1. Sinopsis
Sinopsis merupakan alur cerita yang dijelaskan secara singkat. Dalam pembahasan ini sinopsis mengarah pada alur cerita film atau animasi yang dijelaskan dalam tulisan singkat sehingga penonton mampu memahami isi cerita yang disampaikan dalam film.
Dalam fungsi lain, sinopsis juga dapat digunakan sebagai ringkasan cerita untuk mengarahkan penulis naskah.
Sinopsis yang baik mampu menjelaskan cerita secara utuh. Dalam pembuatan sinopsis, keindahan gaya bahasa, penjelasan secara rinci kejadian dalam alur cerita disusun dengan menggunakan bahasa yang lugas sehingga tidak menimbulkan bias makna.
Biasanya sinopsis hanya dibuat satu hingga dua halaman saja.


2. Naskah
Naskah adalah suatu teks yang berisi gambaran yang akan terlihat di layar. Naskah dibuat agar seluruh pedukung dalam pembuatan video paham secara rinci dari presentasi yang akan disampaikan. Penulisan naskah dapat disederha-nakan sesuai keperluan,sepanjang dimengerti oleh pendukung yang akan memproduksi dalam pembuatan video.
Sebelum menulis naskah, seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media audio visual.
Karakteristik Media Audio Visual
  1. Media Audio Visual lebih mengutamakan visual dari pada suara, meskipun tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan visual.
  2. Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan kreatif.
  3. Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta – juta orang dalam waktu yang sama.
  4. Media Audio Visual dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang lain.
  5. Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah digandakan.
  6. Dampak program audio visual cukup tinggi.Sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk meralatnya.
  7. Memproduksi program audio visual memerlukan waktu yang relatif lama.

 Jenis Naskah
 1.  Non-cerita (Berita/News, Dokumenter, Feature, Reality Program)
      Semua program tersebut di atas, materinya bersumber dari fakta atau nyata   
 2.  Cerita
a. Cerita/Drama
b. Hiburan : Musik, Lawak, Kuis dll
c. Iklan Layanan Masyarakat (ILM)

Naskah/skenario dalam mata pelajaran Simulasi Digital bersumber dari IDÉ/GAGASAN/REKAAN, kecuali format DOKUDRAMA.
Lihatlah contoh naskah berikut ini.
Contoh Naskah 1


Hal yang harus diperhatikan pada naskah presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
a. Alur presentasi, logis. Dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusi berupa gagasan yang akan dikemukakan.
b.  Menggunakan urutan (sequence) naratif, atau urutan deskriptif, atau urutan penjelasan (explanatory). Sebaiknya lebih banyak menggunakan urutan deskriptif.
c.   Urutan terjaga kontinuitasnya.
d. Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
e. Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan, atau praktisi, atau khalayak ramai.
f.  Pada tahap simpulan ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai.
g.   Lebih mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau cara kerja.
h.  Cara bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung melalui rekaman video, diungkapkan dengan sketsa atau animasi.
i.   Cara bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan directsound atau dengan istilah lain sound on tape.


3. Storyboard
Storyboard adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang disusun berurutan sesuai dengan rangkaian jalan cerita. Melalui storyboard seluruh pendukung produksi dapat melihat alur cerita dalam bentuk gambar.
Dalam membuat storyboard, kita perlu menggunakan cara seolah-olah membidik objek sesuai dengan gagasan yang akan disampaikan dengan mempertimbang-kan angle camera atau pertimbangan sinematografis lainnya. Jika Anda akan menunjukkan sesuatu yang rinci, maka perlu bidikan closeup.
Fungsi storyboard adalah sebagai ungkapan kreatif untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual. Pada storyboard dapat ditambahkan arah gerak, yang memandu gerakan berikutnya, serta informasi lain berupa huruf, warna,dan tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima.
Untuk membuat storyboard yang bagus Anda perlu berlatih menggambarkan komposisi dari suatu adegan tertentu dalam bentuk gambar sketsa.
Pembuat stroryboard memerlukan keterampilan menggambar dan mampu menampung berbagai ide arahan sutradara.
Bentuk panel storyboard tidak ada yang baku namun pada umumnya berupa gambar thumbnail disusun secara horisontal atau vertikal yang dilengkapi dengan arahan visual berupa catatan, efek, durasi, nomor panel, nomor background, dan nomor adegan.
Contoh storyboard dengan model panel horisontal:

Contoh storyboard dengan model panel vertikal:

Contoh gambar storyboard pada film animasi:


SC = Adegan (Scene)
PN = Panel
BG = Background


0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR