1.
Sinopsis
Sinopsis merupakan alur cerita yang
dijelaskan secara singkat. Dalam pembahasan ini sinopsis mengarah pada alur
cerita film atau animasi yang dijelaskan dalam tulisan singkat sehingga
penonton mampu memahami isi cerita yang disampaikan dalam film.
Dalam fungsi lain, sinopsis juga dapat
digunakan sebagai ringkasan cerita untuk mengarahkan penulis naskah.
Sinopsis yang baik mampu menjelaskan
cerita secara utuh. Dalam pembuatan sinopsis, keindahan gaya bahasa, penjelasan
secara rinci kejadian dalam alur cerita disusun dengan menggunakan bahasa yang
lugas sehingga tidak menimbulkan bias makna.
Biasanya sinopsis hanya dibuat satu
hingga dua halaman saja.
2.
Naskah
Naskah adalah suatu teks yang berisi
gambaran yang akan terlihat di layar. Naskah dibuat agar seluruh pedukung dalam
pembuatan video paham secara rinci dari presentasi yang akan disampaikan.
Penulisan naskah dapat disederha-nakan sesuai keperluan,sepanjang dimengerti
oleh pendukung yang akan memproduksi dalam pembuatan video.
Sebelum menulis naskah, seseorang
harus memahami terlebih dahulu karakteristik media audio visual.
Karakteristik Media Audio Visual
- Media Audio Visual lebih mengutamakan visual dari pada suara, meskipun tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan visual.
- Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan kreatif.
- Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta – juta orang dalam waktu yang sama.
- Media Audio Visual dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang lain.
- Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah digandakan.
- Dampak program audio visual cukup tinggi.Sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk meralatnya.
- Memproduksi program audio visual memerlukan waktu yang relatif lama.
1. Non-cerita (Berita/News,
Dokumenter, Feature, Reality Program)
Semua program tersebut di atas, materinya bersumber dari fakta
atau nyata
2. Cerita
a. Cerita/Drama
b. Hiburan : Musik, Lawak, Kuis dll
c. Iklan Layanan Masyarakat (ILM)
Naskah/skenario dalam mata pelajaran Simulasi Digital bersumber
dari IDÉ/GAGASAN/REKAAN, kecuali format DOKUDRAMA.
Lihatlah contoh naskah
berikut ini.
Contoh Naskah 1
Hal yang harus diperhatikan pada naskah presentasi video produk
benda jadi atau cara kerja.
a. Alur presentasi, logis. Dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi
seperlunya), ditunjukkan solusi berupa gagasan yang akan dikemukakan.
b. Menggunakan urutan (sequence) naratif, atau urutan
deskriptif, atau urutan penjelasan (explanatory). Sebaiknya lebih banyak
menggunakan urutan deskriptif.
c. Urutan terjaga kontinuitasnya.
d. Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak
mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan
mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi
tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang
kuat.
e. Dapat
menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan, atau praktisi, atau
khalayak ramai.
f. Pada
tahap simpulan ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar
yang jelas, back sound yang sesuai.
g. Lebih
mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau cara kerja.
h. Cara
bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung
melalui rekaman video, diungkapkan dengan sketsa atau animasi.
i. Cara
bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan directsound
atau dengan istilah lain sound on tape.
3. Storyboard
Storyboard adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang
disusun berurutan sesuai dengan rangkaian jalan cerita. Melalui storyboard seluruh
pendukung produksi dapat melihat alur cerita dalam bentuk gambar.
Dalam membuat storyboard, kita perlu menggunakan cara
seolah-olah membidik objek sesuai dengan gagasan yang akan disampaikan dengan
mempertimbang-kan angle camera atau pertimbangan sinematografis lainnya.
Jika Anda akan menunjukkan sesuatu yang rinci, maka perlu bidikan closeup.
Fungsi storyboard adalah sebagai ungkapan kreatif untuk
menyampaikan pesan dan gagasan secara visual. Pada storyboard dapat ditambahkan
arah gerak, yang memandu gerakan berikutnya, serta informasi lain berupa huruf,
warna,dan tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima.
Untuk membuat storyboard yang bagus Anda perlu berlatih
menggambarkan komposisi dari suatu adegan tertentu dalam bentuk gambar sketsa.
Pembuat stroryboard memerlukan keterampilan menggambar dan
mampu menampung berbagai ide arahan sutradara.
Bentuk panel storyboard tidak ada yang baku namun pada
umumnya berupa gambar thumbnail disusun secara horisontal atau vertikal
yang dilengkapi dengan arahan visual berupa catatan, efek, durasi, nomor panel,
nomor background, dan nomor adegan.
Contoh storyboard dengan model panel horisontal:
Contoh storyboard dengan model panel vertikal:
Contoh gambar storyboard pada film animasi:
SC = Adegan (Scene)
PN = Panel
BG = Background
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR