Katakanlah anda sedang membangun
sebuah PC,
dan biasanya pemilihan prosesor merupakan
hal yang pertama anda akan pergi. Ketika datang untuk memilih prosesor yang
tepat, ada tiga faktor yang perlu anda pertimbangkan, yakni : kinerja, harga,
dan biasanya konsumsi daya.
1. Single-thread
dan Multi-thread
Memilih CPU
yang ideal dan terbaik untuk dibangun dimulai dengan memahami beban kerja CPU.
Ada dua jenis utama dari beban kerja yang harus dipertimbangkan: single-thread dan multi-threaded.
Beban kerja single-threaded umumnya melibatkan tugas-tugas sederhana seperti
browsing web, pengolah kata, dan mendengarkan musik dan biasanya proses ini dilakukan
lebih baik pada CPU yang memiliki clock speed per-core yang tinggi daripada
jumlah core yang banyak.
Sedangkan
beban kerja multi-threaded ini biasanya tugas-tugas seperti mengedit foto,
video encoding, dan beberapa game tertentu, dan biasanya tugas-tugas ini
mendapatkan keuntungan tersendiri dari prosesor yang memiliki beberapa core.
Selain itu, teknologi seperti Hyperthreading Intel dirancang
untuk mempercepat beban kerja multi-threaded tertentu seperti video editing dan
encoding dengan memungkinkan dua benang yang secara bergantian dieksekusi pada
satu inti.
2.
Overclock
Pilihan lain
untuk dipertimbangkan ketika memilih CPU adalah pilihan overclocking. Overclocking adalah
proses untuk meningkatkan kecepatan clock CPU hingga maksimum daripada
kecepatan standar, dan ini biasanya sering menghasilkan manfaat kinerja yang
terukur. Namun, tidak semua CPU mampu untuk dioverclocking, dan prosesor yang
memiliki fitur ini sering membutuhkan motherboard dengan chipset khusus, dan
pada gilirannya biaya yang dikeluarkan akan melebihi anggaran keuangan anda.
Untuk
prosesor Intel, Anda akan memerlukan salah satu CPU dengan seri K, yang
mendukung overclocking, dan anda akan membutuhkan motherboard dengan chipset
seri Z untuk bisa mengoverclock prosesor secara efektif. Disis lain,
prosesor AMD, memiliki keuntungan tersendiri karena hamipir semua dari
barisan prosesornya bisa overclock, apalagi dengan kehadiran prosesor terbaru
dari AMD, Ryzen.
Pada umumnya,
chip yang memiliki fitur overclock akan lebih mahal daripada rekan-rekan mereka
yang lebih murah, dan Anda juga perlu memastikan dalam pemilihan motherboard
yang tepat untuk mendukung overclocking. Juga, perlu diingat bahwa overclocking
menyebabkan peningkatan panas dan konsumsi daya.
3.
Konsumsi Daya
Meskipun
konsumsi daya bukan menjadi salah satu perhatian utama ketika memilih CPU, tapi
hal ini layak untuk dipertimbangkan, terutama jika Anda berencana membeli CPU
untuk tujuan overclocking. Biasanya, semakin cepat prosesor, maka semakin
besar kekuatan itu akan mengkonsumsi dan juga tingkat panas yang akan
menghasilkan, yang juga menimbulkan kekhawatiran tentang pendinginan dan
kebisingan. Sementara kipas pendingin bawaan CPU dapat bekerja dengan baik
dengan kecepatan biasa, tapi CPU yang dikhususkan untuk overclocking akan
menjadikan pendingin saham menjadi tidak memadai, yang berarti anda perlu
kekuatan lebih dalam CPU Cooler baik itu Air Cooler maupun Liquid yang lebih
mahal.
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR