Bila
dibandingkan dengan makhluk lainnya, manusia dikaruniai kemampuan berpikir.
Kemampuan ini bukan hanya sekadar berpikir masuk akal (logis), tetapi juga
dilengkapi dengan rasa baik dan buruk hasil olah pikir yang dilakukannya.
Dengan demikian, maka manusia adalah makhluk yang berpikir tetapi sekaligus
makhluk bermoral. Dua hal inilah yang kemudian menjadi ciri khas yang melekat
pada manusia: makhluk bernalar dan bermoral.
Dalam keadaan
yang lapar sekalipun, ketika seseorang menjumpai orang lain sedang makan¸ orang
yang lapar tadi akan meminta, bukan langsung merebut tanpa izin pemiliknya.
Dalam keadaan lain, ketika menemukan barang yang tercecer di jalan, seseorang
akan menanyakan milik siapakah barang tersebut.
Dalam kehidupan
keseharian, manusia tidak dapat menghindarkan diri dari masalah. Masalah adalah
perbedaan antara kenyataan yang dihadapi dengan kondisi yang diharapkan.
Seseorang menginginkan sesuatu, ternyata yang dihadapi lain, atau bahkan tidak
ada sama sekali. Masalah ini menimpa manusia pada semua aspek kehidupannya.
Masalah harus dihadapi, bukan dihindari. Berbekal kemampuan nalar dan moral,
manusia mampu mencari solusi sebagai penyelesaian/pemecahan masalah.
Semua kegiatan
manusia, hiruk-pikuk dan lalu lalang orang berlalu lintas di jalan raya, orang
bekerja, orang berpikir, merenung, semua digerakkan karena masalah.
TIADA HARI TANPA MASALAH
Manusia tidak
pernah berhenti berpikir dalam hidupnya. Seseorang harus mengatasi keperluan
hidupnya. Setiap saat seseorang harus memecahkan masalah. Setiap saat seseorang
harus mencari solusi, setiap saat seseorang harus membawa ciri khasnya sebagai
makhluk bernalar dan bermoral.
Pada saat
memikirkan masalah, seseorang sering mendapat idé, berupa gambaran, citra atau
imaji, yang melintas sesaat dalam otaknya. Gambaran tersebut adalah idé. Dalam
pencarian idé tersebut, manusia mendapat rangsangan berpikir karena adanya
masalah. Idé merupakan hasil kerja otak berdasarkan endapan pengalaman-pengalaman
masa lalu, atau pengalaman orang lain yang pernah didengarnya atau pengalaman
orang lain yang terangkum dalam pengetahuan atau ilmu pengetahuan.
Seseorang yang
memiliki banyak pengalaman atau pengetahuan, memungkinkan mendapatkan idé,
mencari solusi pemecahan/penyelesaian masalah sebagai jalan keluar, lebih
mudah. Seseorang yang belum memiliki banyak pengalaman atau pengetahuan, sering
masih harus lebih banyak mendiskusikan dengan orang lain dalam mencari solusi.
Dengan latihan,
seseorang dapat merangsang kemampuan pikirnya untuk mencari idé. Berbagai cara
dapat dilakukan seseorang untuk mencari idé, antara lain dengan cara merenung.
Merenung harus diartikan sebagai upaya menyisihkan waktu sebentar untuk
berpikir keras. Hal yang pertama sekali harus dilakukan adalah berpikir,
merumuskan masalah dengan benar. Pikirkanlah dengan sungguh-sungguh apakah yang
Anda hadapi adalah masalah atau bukan.
Merumuskan masalah dengan benar merupakan
setengah langkah
menemukan solusi.
Sisihkan waktu sebentar
untuk merenung, berpikir keras menemukan solusi. Kembangkanlah dalam pikiran,
kaitan penyebab timbulnya masalah dan akibatnya. Pikirkan benar apa yang harus
Anda lakukan untuk memecahkan masalah. Pikiran Anda akan terangsang. Sewaktu
seseorang berpikir keras tersebut, selintas Anda menemukan sesuatu yang cerah
dalam pikiran, sebagai jalan keluar. Gambaran itulah yang disebut idé.
Jika Anda sudah
menemukan idé, temukanidé lain yang berbeda sebagai pembanding. Anda harus
membuat beberapa idé sebagai pilihan (alternatif) solusi. Pada kegiatan olah
pikir ini Anda sudah mulai pada tahap menalar idé.
Menalar idé
artinya memikirkan baik-buruk atau untung-rugi bila setiap pilihan solusi itu
dikerjakan. Pikirkan dengan nalar, pikiran yang logis. Jangan memikirkan
baik-buruk atau untung-rugi dengan emosi. Pikirkan segala akibat yang
ditimbulkan dari setiap pilihan solusi. Bandingkan setiap pilihan solusi,
tentukan salah satu pilihan sebagai solusi yang akan dilaksanakan. Menentukan
solusi dilakukan dengan cara memilih solusi yang membawa lebih banyak manfaat
bagi banyak orang, tidak menyakiti hati orang lain, dan tidak melanggar norma.
Pilihan solusi
atas idé yang muncul ketika Anda memikirkan masalah Anda itulah gagasan Anda.
Jadi secara ringkas, dapat dikatakan idé yang muncul selintas sebagai imaji
dalam pikiran kita harus dikembangkan menjadi beberapa idé yang sejenis sebagai
pembanding sekaligus sebagai pilihan solusi. Pilihlah salah satu pilihan
tersebut menjadi satu solusi terpilih sesudah dipertimbangkan baik-buruk,
untung-rugi, dan akibat yang timbul jika pilihan solusi tersebut dilaksanakan.
Solusi tersebut sudah menjadi gagasan.
Gagasan
merupakan hasil kerja nalar atas idé yang Anda temukan. Gagasan adalah idé yang
sudah dipertimbangkan dan dipikirkan pelaksanaannya. Gagasan baru dapat
dikomunikasikan pada orang lain, sementara idé yang hanya merupakan lintasan
imaji sesaat yang belum dinalar dan diuji, belum dapat dikomunikasikan kepada
orang lain.
Dalam proses
pencarian idé sampai ke perumusan gagasan, seseorang dituntut berpikir.
Pemikiran harus logis (masuk akal – nalar). Oleh karenanya pengetahuan yang
dimiliki sangat berguna untuk mendapatkan idé dan gagasan. Anda harus
memanfaatkan pengetahuan untuk memecahkan masalah.
masalah.
Orang yang pandai adalah orang yang mampu memanfaatkan
pengetahuan untuk memecahkan masalah.
Orang yang bodoh adalah orang yang memiliki pengetahuan tetapi
tidak mampu memanfaatkannya untuk memecahkan masalah.
Orang yang bijaksana adalah orang yang memikirkan baik-buruk
sebelum bertindak.
Dalam sebagian
kasus, masalah dapat diselesaikan dengan menggunakan benda pakai atau
alat/benda kerja. Pada kasus lain, masalah dapat diselesaikan dengan
proses/cara kerja.
Semua benda
pakai dan benda kerja dibuat untuk memecahkan masalah. Rancangan benda pakai
dan benda kerja selalu didasarkan pada kebutuhan (calon) penggunanya. Uji coba
rancangan benda pakai dan benda kerja dilakukan kepada pengguna, dan perbaikan
rancangan dilakukan berdasarkan saran/masukan penggunanya.
Pada dasarnya,
tahapan kreatif terdiri atas: meniru – mengubah/memodifikasi – mencipta.
Pada tahap
awal, seseorang meniru membuat benda pakai atau benda kerja yang telah dibuat
orang lain. Dalam perkembangannya, benda hasil tiruan karya orang lain tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan pribadi atau kelompoknya. Orang sudah mulai masuk
tahap mengubah/memodifikasi. Tahap tertinggi adalah mencipta. Jika belum ada
yang membuat benda yang diperlukannya, maka satu-satunya jalan adalah mencipta
benda yang sesuai dengan gagasannya.
Dalam
pembicaraan dalam buku ini, Anda diajak merangsang olah pikir, menalar idé
menjadi gagasan pada tahap meniru dan memodifikasi. Sasaran utama adalah benda
pakai atau benda kerja atau proses cara kerja yang nantinya terkait dengan
program keahlian atau bidang keahlian yang Anda pelajari.
Sebagai langkah
awal merangsang daya pikir Anda, tanyakan pada diri Anda atau kawan Anda, adakah
masalah selama ini dalam kehidupan yang terkait dengan proses cara kerja, atau
penggunaan benda pakai atau penggunaan benda kerja.
Dari pengalaman sekilas
merumuskan gagasan sebagai solusi memecahkan masalah, Anda mendapatkan
kesimpulan:
a. Alat yang sudah ada tidak perlu diganti,
tetapi dimodifikasi untuk meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan kenyamanan
kerjanya.
b. Alat yang sudah ada dapat diberikan tambahan
fungsi, atau diganti bahannya, atau diubah bentuk dan ukurannya, bahkan diganti
warnanya.
Modifikasi benda kerja atau benda pakai dapat
dilakukan dengan
§
Mengubah
warna;
§
Mengubah
bentuk dan ukuran;
§
Mengganti
bahan dasar;
§
Menambah
fungsi.
Khusus benda kerja,
modifikasi juga dapat dilakukan dengan memberikan peningkatan
§
Kecepatan
Kerja;
§
Ketepatan
Kerja;
§
Kenyamanan
Kerja.
Pembuatan atau
modifikasi benda pakai harus memperhatikan prinsip Form Follows Function (Bentuk
mengikuti fungsi). Cangkir, bagaimanapun bentuk keseluruhannya, tetap saja harus ada tempat untuk meletakkan
cairan di dalamnya. Kain sarung, karena fungsinya, bentuknya tetap seperti itu.
Karya seni
murni (fine art) bukan termasuk benda
kerja dan bukan pula termasuk benda pakai. Oleh karenanya karya seni murni
bebas dari kaidah-kaidah tersebut di atas. Karya seni murni diciptakan bukan
karena adanya masalah.
Klik DISINI UNTUK MENGERJAKAN TUGAS 1untuk mengerjakan tugas Anda.
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR