Pages

Minggu, 05 April 2020

MENALAR IDE


Write Like A Pro - Menulislah: Cara-cara Menemukan Ide Menulis ...
Bila dibandingkan dengan makhluk lainnya, manusia dikaruniai kemampuan berpikir. Kemampuan ini bukan hanya sekadar berpikir masuk akal (logis), tetapi juga dilengkapi dengan rasa baik dan buruk hasil olah pikir yang dilakukannya. Dengan demikian, maka manusia adalah makhluk yang berpikir tetapi sekaligus makhluk bermoral. Dua hal inilah yang kemudian menjadi ciri khas yang melekat pada manusia: makhluk bernalar dan bermoral.

Dalam keadaan yang lapar sekalipun, ketika seseorang menjumpai orang lain sedang makan¸ orang yang lapar tadi akan meminta, bukan langsung merebut tanpa izin pemiliknya. Dalam keadaan lain, ketika menemukan barang yang tercecer di jalan, seseorang akan menanyakan milik siapakah barang tersebut.

Dalam kehidupan keseharian, manusia tidak dapat menghindarkan diri dari masalah. Masalah adalah perbedaan antara kenyataan yang dihadapi dengan kondisi yang diharapkan. Seseorang menginginkan sesuatu, ternyata yang dihadapi lain, atau bahkan tidak ada sama sekali. Masalah ini menimpa manusia pada semua aspek kehidupannya. Masalah harus dihadapi, bukan dihindari. Berbekal kemampuan nalar dan moral, manusia mampu mencari solusi sebagai penyelesaian/pemecahan masalah.

Semua kegiatan manusia, hiruk-pikuk dan lalu lalang orang berlalu lintas di jalan raya, orang bekerja, orang berpikir, merenung, semua digerakkan karena masalah.


TIADA HARI TANPA MASALAH



Manusia tidak pernah berhenti berpikir dalam hidupnya. Seseorang harus mengatasi keperluan hidupnya. Setiap saat seseorang harus memecahkan masalah. Setiap saat seseorang harus mencari solusi, setiap saat seseorang harus membawa ciri khasnya sebagai makhluk bernalar dan bermoral.

Pada saat memikirkan masalah, seseorang sering mendapat idé, berupa gambaran, citra atau imaji, yang melintas sesaat dalam otaknya. Gambaran tersebut adalah idé. Dalam pencarian idé tersebut, manusia mendapat rangsangan berpikir karena adanya masalah. Idé merupakan hasil kerja otak berdasarkan endapan pengalaman-pengalaman masa lalu, atau pengalaman orang lain yang pernah didengarnya atau pengalaman orang lain yang terangkum dalam pengetahuan atau ilmu pengetahuan.

Seseorang yang memiliki banyak pengalaman atau pengetahuan, memungkinkan mendapatkan idé, mencari solusi pemecahan/penyelesaian masalah sebagai jalan keluar, lebih mudah. Seseorang yang belum memiliki banyak pengalaman atau pengetahuan, sering masih harus lebih banyak mendiskusikan dengan orang lain dalam mencari solusi.

Dengan latihan, seseorang dapat merangsang kemampuan pikirnya untuk mencari idé. Berbagai cara dapat dilakukan seseorang untuk mencari idé, antara lain dengan cara merenung. Merenung harus diartikan sebagai upaya menyisihkan waktu sebentar untuk berpikir keras. Hal yang pertama sekali harus dilakukan adalah berpikir, merumuskan masalah dengan benar. Pikirkanlah dengan sungguh-sungguh apakah yang Anda hadapi adalah masalah atau bukan.

Merumuskan masalah dengan benar merupakan setengah langkah

menemukan solusi.


Sisihkan waktu sebentar untuk merenung, berpikir keras menemukan solusi. Kembangkanlah dalam pikiran, kaitan penyebab timbulnya masalah dan akibatnya. Pikirkan benar apa yang harus Anda lakukan untuk memecahkan masalah. Pikiran Anda akan terangsang. Sewaktu seseorang berpikir keras tersebut, selintas Anda menemukan sesuatu yang cerah dalam pikiran, sebagai jalan keluar. Gambaran itulah yang disebut idé.
Jika Anda sudah menemukan idé, temukanidé lain yang berbeda sebagai pembanding. Anda harus membuat beberapa idé sebagai pilihan (alternatif) solusi. Pada kegiatan olah pikir ini Anda sudah mulai pada tahap menalar idé.

Menalar idé artinya memikirkan baik-buruk atau untung-rugi bila setiap pilihan solusi itu dikerjakan. Pikirkan dengan nalar, pikiran yang logis. Jangan memikirkan baik-buruk atau untung-rugi dengan emosi. Pikirkan segala akibat yang ditimbulkan dari setiap pilihan solusi. Bandingkan setiap pilihan solusi, tentukan salah satu pilihan sebagai solusi yang akan dilaksanakan. Menentukan solusi dilakukan dengan cara memilih solusi yang membawa lebih banyak manfaat bagi banyak orang, tidak menyakiti hati orang lain, dan tidak melanggar norma.

Pilihan solusi atas idé yang muncul ketika Anda memikirkan masalah Anda itulah gagasan Anda. Jadi secara ringkas, dapat dikatakan idé yang muncul selintas sebagai imaji dalam pikiran kita harus dikembangkan menjadi beberapa idé yang sejenis sebagai pembanding sekaligus sebagai pilihan solusi. Pilihlah salah satu pilihan tersebut menjadi satu solusi terpilih sesudah dipertimbangkan baik-buruk, untung-rugi, dan akibat yang timbul jika pilihan solusi tersebut dilaksanakan. Solusi tersebut sudah menjadi gagasan.

Gagasan merupakan hasil kerja nalar atas idé yang Anda temukan. Gagasan adalah idé yang sudah dipertimbangkan dan dipikirkan pelaksanaannya. Gagasan baru dapat dikomunikasikan pada orang lain, sementara idé yang hanya merupakan lintasan imaji sesaat yang belum dinalar dan diuji, belum dapat dikomunikasikan kepada orang lain.

Dalam proses pencarian idé sampai ke perumusan gagasan, seseorang dituntut berpikir. Pemikiran harus logis (masuk akal – nalar). Oleh karenanya pengetahuan yang dimiliki sangat berguna untuk mendapatkan idé dan gagasan. Anda harus memanfaatkan pengetahuan untuk memecahkan masalah.


Orang yang cerdas adalah orang yang mampu memecahkan

masalah.

Orang yang pandai adalah orang yang mampu memanfaatkan

pengetahuan untuk memecahkan masalah.

Orang yang bodoh adalah orang yang memiliki pengetahuan tetapi

tidak mampu memanfaatkannya untuk memecahkan masalah.
Orang yang bijaksana adalah orang yang memikirkan baik-buruk
sebelum bertindak.


Dalam sebagian kasus, masalah dapat diselesaikan dengan menggunakan benda pakai atau alat/benda kerja. Pada kasus lain, masalah dapat diselesaikan dengan proses/cara kerja.

Semua benda pakai dan benda kerja dibuat untuk memecahkan masalah. Rancangan benda pakai dan benda kerja selalu didasarkan pada kebutuhan (calon) penggunanya. Uji coba rancangan benda pakai dan benda kerja dilakukan kepada pengguna, dan perbaikan rancangan dilakukan berdasarkan saran/masukan penggunanya.

Pada dasarnya, tahapan kreatif terdiri atas: meniru – mengubah/memodifikasi – mencipta.

Pada tahap awal, seseorang meniru membuat benda pakai atau benda kerja yang telah dibuat orang lain. Dalam perkembangannya, benda hasil tiruan karya orang lain tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pribadi atau kelompoknya. Orang sudah mulai masuk tahap mengubah/memodifikasi. Tahap tertinggi adalah mencipta. Jika belum ada yang membuat benda yang diperlukannya, maka satu-satunya jalan adalah mencipta benda yang sesuai dengan gagasannya.

Dalam pembicaraan dalam buku ini, Anda diajak merangsang olah pikir, menalar idé menjadi gagasan pada tahap meniru dan memodifikasi. Sasaran utama adalah benda pakai atau benda kerja atau proses cara kerja yang nantinya terkait dengan program keahlian atau bidang keahlian yang Anda pelajari.

Sebagai langkah awal merangsang daya pikir Anda, tanyakan pada diri Anda atau kawan Anda, adakah masalah selama ini dalam kehidupan yang terkait dengan proses cara kerja, atau penggunaan benda pakai atau penggunaan benda kerja.


Dari pengalaman sekilas merumuskan gagasan sebagai solusi memecahkan masalah, Anda mendapatkan kesimpulan:

a.   Alat yang sudah ada tidak perlu diganti, tetapi dimodifikasi untuk meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan kenyamanan kerjanya.

b.   Alat yang sudah ada dapat diberikan tambahan fungsi, atau diganti bahannya, atau diubah bentuk dan ukurannya, bahkan diganti warnanya.

Modifikasi benda kerja atau benda pakai dapat dilakukan dengan

§  Mengubah warna;

§  Mengubah bentuk dan ukuran;

§  Mengganti bahan dasar;

§  Menambah fungsi.

Khusus benda kerja, modifikasi juga dapat dilakukan dengan memberikan peningkatan

§  Kecepatan Kerja;

§  Ketepatan Kerja;

§  Kenyamanan Kerja.

Pembuatan atau modifikasi benda pakai harus memperhatikan prinsip Form Follows Function (Bentuk mengikuti fungsi). Cangkir, bagaimanapun bentuk keseluruhannya, tetap saja harus ada tempat untuk meletakkan cairan di dalamnya. Kain sarung, karena fungsinya, bentuknya tetap seperti itu.

Karya seni murni (fine art) bukan termasuk benda kerja dan bukan pula termasuk benda pakai. Oleh karenanya karya seni murni bebas dari kaidah-kaidah tersebut di atas. Karya seni murni diciptakan bukan karena adanya masalah.

Klik DISINI UNTUK MENGERJAKAN TUGAS 1untuk mengerjakan tugas Anda.

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR