Pages

Sabtu, 01 Agustus 2020

STRUKTUR DASAR ALGORITMA



Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah- langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasi dari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu:

1.       Struktur Runtunan
Digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan.
2.       Struktur Pemilihan
Digunakan untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi.
3.       Struktur Perulangan
Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang.

Tahapan dalam Pemrograman                                                            


Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah dalam pemrograman dengan komputer adalah:
1.       Definisikan Masalah
Berikut adalah hal-hal yang harus diketahui dalam analisis masalah supaya kita mengetahui bagaimana permasalahan tersebut:
a.       Kondisi awal, yaitu input yang tersedia.
b.       Kondisi akhir, yaitu output yang diinginkan.
c.       Data lain yang tersedia.
d.       Operator yang tersedia.
e.        Syarat atau kendala yang harus dipenuhi. Contoh kasus:
Menghitung biaya percakapan telepon di wartel. Proses yang perlu diperhatikan adalah:
a.       Input yang tersedia adalah jam mulai bicara dan jam selesai bicara.
b.       Output yang diinginkan adalah biaya percakapan.
c.       Data lain yang tersedia adalah besarnya pulsa yang digunakan dan biaya per pulsa.
d.       Operator yang tersedia adalah pengurangan (-), penambahan (+), dan perkalian (*).
e.       Syarat kendala yang harus dipenuhi adalah aturan jarak dan aturan waktu.

2.       Buat Algoritma dan Struktur Cara Penyelesaian
Jika masalahnya kompleks, maka dibagi ke dalam modul-modul. Tahap penyusunan algoritma seringkali dimulai dari langkah yang global terlebih dahulu. Langkah global ini diperhalus sampai menjadi langkah yang lebih rinci atau detail. Cara pendekatan ini sangat bermanfaat dalam pembuatan algoritma untuk masalah yang kompleks. Penghalusan langkah dengan cara memecah langkah menjadi beberapa langkah. Setiap langkah diuraikan lagi menjadi beberapa langkah yang lebih sederhana. Penghalusan langkah ini akan terus berlanjut sampai setiap langkah sudah cukup rinci dan tepat untuk dilaksanakan oleh pemroses.

3.       Menulis Program
Algoritma yang telah dibuat, diterjemahkan dalam bahasa komputer menjadi sebuah program. Perlu diperhatikan bahwa pemilihan algoritma yang salah akan menyebabkan program memiliki untuk kerja yang kurang baik. Program yang baik memiliki standar penilaian:



a.       Standar teknik pemecahan masalah
-          Teknik Top-Down
Teknik pemecahan masalah yang paling umum digunakan. Prinsipnya adalah suatu masalah yang kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Dari masalah yang kecil tersebut dilakukan analisis. Jika dimungkinkan maka masalah tersebut akan dipilah lagi menjadi subbagian- subbagian dan setelah itu mulai disusun langkah-langkah penyelesaian yang lebih detail.
-          Teknik Bottom-Up
Prinsip teknik bottom up adalah pemecahan masalah yang kompleks dilakukan dengan menggabungkan prosedur-prosedur yang ada menjadi satu kesatuan program sebagai penyelesaian masalah tersebut.

b.       Standar penyusunan program
-          Kebenaran logika dan penulisan.
-          Waktu minimum untuk penulisan program.
-          Kecepatan maksimum eksekusi program.
-          Ekspresi penggunaan memori.
-          Kemudahan merawat dan mengembangkan program.
-          User Friendly.
-          Portability.
-          Pemrograman modular.

4.       Mencari Kesalahan
a.       Kesalahan sintaks (penulisan program).
b.       Kesalahan pelaksanaan: semantik, logika, dan ketelitian.

5.       Uji dan Verifikasi Program
Pertama kali harus diuji apakah program dapat dijalankan. Apabila program tidak dapat dijalankan maka perlu diperbaiki penulisan sintaksisnya tetapi bila program dapat dijalankan, maka harus diuji dengan menggunakan data-data yang biasa yaitu data yang diharapkan oleh sistem. Contoh data ekstrem, misalnya, program menghendaki masukan jumlah data tetapi user mengisikan bilangan negatif. Program sebaiknya diuji menggunakan data yang relatif banyak.

6.       Dokumentasi Program
Dokumentasi program ada dua macam yaitu dokumentasi internal dan dokumentasi eksternal. Dokumentasi internal adalah dokumentasi yang dibuat di dalam program yaitu setiap kita menuliskan baris program sebaiknya diberi komentar atau keterangan supaya mempermudah kita untuk mengingat logika yang terdapat di dalam instruksi tersebut, hal  ini sangat bermanfaat ketika suatu saat program tersebut akan dikembangkan. Dokumentasi eksternal adalah dokumentasi yang dilakukan dari luar program yaitu membuat user guide atau buku petunjuk aturan atau cara menjalankan program tersebut.

7.       Pemeliharaan Program
a.       Memperbaiki kekurangan yang ditemukan kemudian.
b.       Memodifikasi, karena perubahan spesifikasi.

 Pemrograman Prosedural

Algoritma berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini berarti algoritma adalah proses yang prosedural. Pada program prosedural, program dibedakan antara bagian data dengan bagian instruksi. Bagian instruksi terdiri dari atas runtunan (sequence) instruksi yang dilaksanakan satu per satu secara berurutan oleh sebuah pemroses. Alur pelaksanaan instruksi dapat berubah karena adanya pencabangan kondisional. Data yang disimpan di dalam memori dimanipulasi oleh instruksi secara beruntun. Kita katakan bahwa tahapan pelaksanaan program mengikuti pola beruntun atau prosedural. Paradigma pemrograman seperti ini dinamakan pemrograman prosedural.

Bahasa-bahasa tingkat tinggi seperti Cobol, Basic, Pascal, Fortran, dan C/C++ mendukung kegiatan pemrograman prosedural, karena itu mereka dinamakan juga bahasa prosedural. Selain paradigma pemrograman prosedural, ada lagi paradigma yang lain yaitu pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming atau OOP). Paradigma pemrograman ini merupakan trend baru dan sangat popular akhir-akhir ini. Pada paradigma OOP, data dan instruksi dibungkus (encapsulation) menjadi satu. Kesatuan ini disebut kelas (class) dan instansiasi kelas pada saat run-time disebut objek (object). Data di dalam objek hanya dapat diakses oleh instruksi yang ada di dalam objek itu saja.

Contoh Kasus dan Penyelesaian

1.       Menghitung luas dan keliling lingkaran Proses kerjanya sebagai berikut:
a.       Baca jari-jari lingkaran
b.       Tentukan konstanta phi = 3.14
c.       Hitung luas dan keliling L = phi*r*r
K = 2*phi*r
d.       Cetak luas dan keliling

2.    Menghitung rata-rata tiga buah data
a.    Algoritma dengan struktur bahasa Indonesia
-      Baca bilangan a, b, dan c
-      Jumlahkan ketiga bilangan tersebut
-      Bagi jumlah tersebut dengan 3
-      Tulis hasilnya
b.    Algoritma dengan pseudocode input (a, b, c)
Jml = a+b+c Rerata = Jml/3 Output (Rerata)

3.       Algoritma konversi suhu dalam derajat Celcius ke derajat Kalvin Penyelesaian menggunakan pseudocode:
Input (Celcius)
Kalvin = Celcius + 273
Output (Kalvin)

TUGAS

 Di manakah letak kesalahan algoritma memasak air di bawah ini:
Algoritma Memasak air
1.       Letakkan panci/ketel air di atas kompor dengan tepat.
2.       Nyalakan kompor.
3.       Masukkan air ke dalam panci/ketel.
 
Untuk menjawab, klik DISINI


0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR