A. Memahami Perkembangan Teknologi pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
1.
Internet of Things
Internet
of things adalah suatu konsep atau program dimana sebuah objek memiliki kemampuan
untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan
tanpa menggunakan bantuan
perangkat komputer dan manusia. Internet of things atau sering disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan.
Jika
menilik sejarahnya, ahli teknologi lulusan Massachusetts Institute of
Technology John Romkey telah menciptakan perangkat pintar IoT pertama di dunia
pada 1990.
2. Kemampuan IoT
Kemampuan
IoT bermacam-macam contohnya dalam berbagi data, menjadi remote control, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya fungsinya termasuk juga diterapkan
ke benda yang ada di dunia nyata, di sekitar kita. Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor, seperti
teknologi nirkabel, QR Code yang sering kita jumpai. Kemampuan dari IoT sendiri tidak perlu diragukan lagi. Banyak
sekali teknologi yang telah menerapkan
sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari teknologi Google
terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon
Alexa.
3. Cara kerja IoT
Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari algoritma bahasa pemrograman yang telah tersusun.
Dimana, setiap argumen
yang terbentuk akan
menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau mesin dalam melakukan
fungsi atau kerja.
Sehingga,
mesin tersebut tidak memerlukan bantuan dari manusia lagi dan dapat dikendalikan secara otomatis. Faktor
terpenting dari jalannya program tersebut terletak pada jaringan internet yang menjadi penghubung antar sistem dan
perangkat keras. Tugas utama dari
manusia adalah menjadi pengawas untuk memonitoring setiap tindakan dan perilaku
dari mesin saat bekerja.
Kendala terbesar
dari pengembangan Internet of things adalah dari sisi sumber daya yang cukup mahal, serta penyusunan jaringan
yang sangat kompleks.
Biaya pengembangan juga masih terlampau mahal dan tidak semua kota atau negara telah menggunakan IoT sebagai kebutuhan primer mereka.
4. Unsur Pembentuk
IoT
Setidaknya,
terdapat empat unsur pembentuk dari internet termasuk juga kecerdasan buatan,
diantaranya :1) Artificial Intelligence, 2) Konektivitas, 3) Sensor, 4) Perangkat ukuran kecil
(mikro)
1). AI
Pada dasarnya AI atau Artificial Intelligence memiliki
beberapa cabang seperti machine learning. AI menjadi suatu
sistem yang dirancang atau diprogram secara khusus untuk dapat berpikir dan
bertindak layaknya manusia. Program yang sudah dibuat sedemikian rupa berguna
untuk mengumpulkan data, merancang, memasang jaringan, dan mengembangkan
algoritma.
Setiap perangkat IoT memiliki unsur AI. Hal ini berarti perangkat IoT dapat langsung beroperasi tanpa diberikan perintah oleh manusia. Penerapan AI sudah bisa Anda lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, pemesanan virtual dari mesin-mesin dan robot pelayan seperti restoran yang ada di negara Jepang.
2). Konektivitas
Konektivitas yang dimaksudkan di sini adalah koneksi
antar jaringan. Koneksi antar jaringan yang dapat mendukung IoT harus stabil
agar komunikasi berjalan lancar, karena setiap sistem akan terhubung ke dalam
suatu jaringan.
Jika jaringan yang digunakan tidak stabil maka komunikasi
jadi tidak dapat dilakukan. Akibatnya kinerja suatu objek atau perangkat
menjadi tidak efisien.
Perlu diingat bahwa jaringan koneksi yang stabil tidak
tergantung dari sumber daya yang dimiliki (biaya dan kapasitas jaringan yang
besar). Menggunakan jaringan sederhana dan murah nyatanya sudah mampu membuat
komunikasi antar jaringan berjalan seperti yang seharusnya.
3). Sensor
Keberadaan sensor dalam IoT digunakan sebagai instrumen
yang dapat mengubah perangkat pasif menjadi aktif. Tidak hanya aktif tetapi
juga dapat mengubah perangkat menjadi terintegrasi dengan lingkungan
sekitar.
Unsur yang satu ini menjadi keunggulan atau pembeda dari
perangkat pintar lainnya. Pasalnya tidak semua perangkat pintar dilengkapi
dengan sensor tersebut.
4). Perangkat
Berukuran Kecil (Mikro)
Penggunaan perangkat berukuran kecil dalam perangkat IoT
menjadi salah satu bukti perkembangan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin kecil suatu perangkat maka semakin murah juga biaya yang
dikeluarkan.
Meskipun kecil dan murah, penggunaannya untuk melakukan
perintah tidak dapat dianggap remeh. Efektivitas, ketepatan, dan skalabilitas
dari performa perangkat IoT sangat tinggi.
5. Manfaat internet of things
Ada
beberapa manfaat IoT yang dapat dirasakan oleh penggunanya sebagaimana dikutip
dari buku Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT) (2019) oleh Yudho
Yudhanto, yaitu:
1)
Konektivitas
Di era digital ini, kamu bisa mengucapkan selamat tinggal
pada era pengoperasian perangkat secara manual. Dengan IoT, kamu bisa
mengoperasikan banyak hal dari satu perangkat, misalnya smartphone.
2)
Efisiensi
Dengan adanya peningkatan pada konektivitas, berarti
terdapat penurunan jumlah waktu yang biasanya dihabiskan untuk melakukan tugas
yang sama. Misalnya, asisten suara seperti
Apple’s Homepod atau Amazon’s Alexa dapat memberikan jawaban atas pertanyaan
tanpa kamu perlu mengangkat telepon atau menghidupkan komputer.
3)
Kemudahan
Perangkat IoT seperti smartphone kini mulai menjadi
perangkat yang biasa dimiliki oleh sebagian besar orang. Misalnya smart refrigerator dan Amazon Dash Button yang
memudahkan kamu untuk menyusun ulang item dengan hanya satu atau dua tindakan
yang menunjukkan persetujuan kamu.
B.
Memahami Perkembangan Teknologi pada Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi Smart Home, Smart City, dan Smart Device
1. Smart
Home
Teknologi
IoT memungkinkan rumah menjadi lebih pintar dengan menghubungkan berbagai
perangkat elektronik, seperti lampu, kunci pintu, dan perangkat rumah tangga
lainnya.
Pengguna
dapat mengendalikan dan mengotomatisasi perangkat ini melalui aplikasi di
smartphone mereka, membuat rumah menjadi lebih efisien, aman, dan nyaman..
Kelebihan
smart home : Sebagai gambaran dan bahan pertimbangan, berikut ini adalah beberapa
kelebihan dari rumah pintar : 1) Smart home dapat mempermudah segala
pengaturan, mulai dari menyalakan lampu hingga menjaga keamanan rumah. 2) Penggunaan rumah pintar konon juga bisa menghemat energi.
Pasalnya, kamu bisa mengatur
segala hal di rumah hanya melalui ponsel saja. Jadi, tidak ada energi yang terbuang.
3) Smart house dapat memberikan sistem keamanan yang lebih ketat. Khususnya
pada sistem smart lock dan ring alarm
atau sensory. 4) Memiliki rumah berbasis hunian pintar juga dapat
membuatmu lebih nyaman. Sebab, semua hal bisa
dilakukan dari gawai saja. Misalnya
ketika ingin menyalakan lampu atau memutar
lagu.
Kekurangan
smart home : Meski nampaknya smart home tidak bercela, tapi sistem kekinian ini juga memiliki kekurangan.
Berikut di antaranya : 1) modal pemasangan cukup
besar, 2) daya listrik yang dibutuhkan besar, 3) beda merek beda sistem
operasi, 4) Bergantung pada koneksi internet.
2. Smart City
Kota
yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan performance-nya, mengurangi biaya dan pemakaian konsumsi,
serta untuk terlibat lebih aktif dan efektif
dengan warganya. Sedikitnya ada tiga faktor yang berpengaruh dalam Kota
Cerdas, yaitu cerdas ekonomi,
cerdas sosial, dan cerdas lingkungan.
Indikator
dari smart city adalah 1) smart governance, 2) smart branding, 3) smart economy, 4) smart living, 5) smart
society, dan 6) smart environment. Jika salah satunya tidak terpenuhi, maka sebuah daerah tidak bisa disebut sebagai kota cerdas.
3. Smart
Device
Saat
ini, produksi dan penggunaan perangkat Internet of Things meningkat sangat
pesat. Jenis-jenis smart device diantaranya
mobile komputer, laptop, smartphone, smart gadget,
smartwatch, smart lock, Nest smart termostat, Automatic Car Tracking dan banyak
lagi.
Untuk menguji pemahamanmu, kerjakan soal teka teki dengan klik disini
Eksplorasi pemahamanmu dengan membaca atau menyaksikan video berikut.
a.
Internet :
❖ materi 1
❖
materi 3
b. Youtube :
Upload hasil kerjamu disini
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR