Estimasi bandwidth untuk jaringan adalah salah satu faktor penting dalam merancang dan memelihara LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network) yang baik selain Network Devide dan teknologi jaringan yang digunakan, karena antara satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi baik dari segi kinerja mapun hasilnya. Kebutuhan atas bandwidth dari satu jaringan ke jaringan lainnya bisa bervariasi. Sangat penting menentukan berapa banyak bit per detik yang melintasi jaringan dan jumlah bandwidth yang digunakan tiap-tiap aplikasi agar jaringan bisa bekerja cepat dan fungsional.
Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses
menentukan jatah Bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan.
Termasuk didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data
berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data
tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara
efisien, dan apabila sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang
memiliki prioritas yang lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang
penting dapat tetap berjalan dengan lancar. Besarnya saluran atau Bandwidth
akan berdampak pada kecepatan transmisi.
Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang
memiliki Bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki
Bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk
aplikasi Komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti
videoconferencing. Penggunaan Bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat
atau medium yang digunakan, umumnya semakin tinggi Bandwidth yang ditawarkan
oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan
penggunaan Bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari
pihak ISP, perusahaan harus membeli Bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi
Bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. Sebuah teknologi
jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui,
aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal
konsumsi Bandwidth. Video streaming dan Voice over IP (VoIP) adalah beberapa
contoh penggunaan teknologi baru yang turut mengonsumsi Bandwidth dalam jumlah
besar. Bandwidth mengacu pada data rate yang didukung oleh koneksi jaringan
yang terhubung ke jaringan. Ia biasanya diekspresikan dalam istilah bit per
sekon (bps), atau kadangkala byte per sekon (Bps). Bandwidth jaringan mewakili
kapasitas koneksi jaringan, walaupun penting untuk memahami beda antara
throughput secara teoretis dan hasil nyatanya. Misalnya, jaringan Ethernet
Gigabit 1000BASE-T (yang menggunakan kabel UTP – unshielded twisted-pair)
secara teoretis mendukung 1,000 megabit per sekon (Mbit/s), tapi level ini
tidak pernah bisa dicapai dalam prakteknya karena perangkat keras dan sistem
perangkat lunak yang digunakannya. Inilah yang menjadi tantangan dalam menghitung
bandwidth.
Adapun parameter dalam menentukan Estimasi penggunaan
Bandwidt adalah:
1. Jumlah PC
Client pada masing-masing distrik
2. Batas
bandwidth yang digunakan
3. Aplikasi apa
saja yang dijalankan, dan bagaimana performa service-level agreement (SLA) untuk
aplikasiaplikasi tersebut.
Cara untuk memperkirakan seberapa besar kebutuhan
bandwidth adalah dengan:
Bandwidth yang dibutuhkan = jumlah PC (User) x batas
bandwidth
Ada dua langkah dasar dalam menghitung bandwidth:
1. Menentukan
jumlah bandwidth jaringan yang sudah ada.
2. Menentukan
penggunaan rata-rata aplikasi tertentu.
Kedua langkah ini harus dinyatakan dalam Bps. Jika
jaringan Anda dalah GbE (Gigabyte Ethernet), berarti tersedia 125,000,000 Bps.
Ini dihitung dengan mengambil 1000 Mbps (untuk jaringan Gigabit); yang setara
dengan 1 milyar (1,000,000,000) bps dan membaginya dengan 8 untuk mendapatkan
byte. (1,000,000,000 bps / 8 = 125,000,000 Bps)
Setelah memastikan besar bandwidth jaringan, Anda
perlu menentukan berapa banyak bandwidth yang digunakan aplikasi. Gunakan
network analyzer untuk mendeteksi angka Bps dari aplikasi yang dikirim
melintasi jaringan. Untuk itu, Anda perlu mengaktifkan kolom Cumulative Bytes
pada network analyzer. Setelah itu Anda harus:
1. Menangkap
traffic dari dan ke workstation pengujian yang menjalankan aplikasi.
2. Pada jendela
rangkuman decode, tandailah paket-paket pada awal transfer file.
3. Telusuri
catatan waktunya setiap satu detik lalu lihat field byte kumulatif.
Tersedianya bermacam-macam layanan yang bisa diberikan
oleh satelit mempunyai sifat dan karakteristik tersendiri, khususnya apabila
dilihat dari parameter akses jamak dan modulasinya. Pemilihan parameter
modulasi, coding, akses jamak untuk masingmasing layanan akan menyebabkan
kebutuhan bandwidth akan berubah sesuai dengan parameter tersebut.
Performansi jaringan memegang peranan penting dalam
pengaturan kebutuhan bandwidth untuk tiap layanan aplikasi internet yang
beraneka-ragam. Ketersediaan bandwidth jaringan merupakan faktor penting
dalam memilih layanan web. Kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan bandwidth
sangat penting untuk layanan yang efisien dan pengambilan keputusan cerdas
dalam menghadapi perkembangan lalu lintas yang cepat dan perubahan pola lalu
lintas.
Pada dasarnya besarnya kebutuhan bandwidth mempresentasikan
kapasitas dari koneksi, semakin tinggi kebutuhan bandwidth, umumnya akan
diikuti oleh kinerja yang lebih baik, meskipun kinerja keseluruhan juga
tergantung pada faktorfaktor lain, misalnya latency yaitu waktu tunda
antara masa sebuah perangkat meminta akses ke jaringan dan masa perangkat itu
memberi izin untuk melakukan transmisi.
Seberapa besar bandwidth yang dibutuhkan tergantung
dari 2 faktor:
1. Besar file
dalam website anda. Semakin besar file yang akan diakses oleh pengunjung
website anda, maka semakin besar kebutuhan bandwidth anda.
2. Popularitas
website anda. Semakin populer website anda, maka akan semakin banyak pengunjung
yang akan melihat website anda dan semakin besar pula kebutuhan bandiwdth
hosting anda.
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR