Pages

Kamis, 17 September 2020

MENGENAL LAYOUT DALAM DESAIN GRAFIS

 

 

Dalam bahasa layout memiliki arti tata letak. Layout merupakan sebuah sket rancangan awal untuk menggambarkan organisasi unsur-unsur komunikasi grafis yang akan disertakan.

Secara istilah, pengertian layout adalah usaha menyusun, menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (seperti teks, gambar, warna dan lain-lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, persuasif, menarik, serta mendukung pencapaian tujuan secara cepat dan tepat.

Pertimbangan sangat diperlukan saat sedang mendesain suatu informasi seefektif mungkin. Tujuan utama dari layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks supaya menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Disarankan bagi desainer grafis sebaiknya membuat berbagai alternatif layout hingga menemukan sebuah layout yang ideal. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hambatan yang mungkin terjadi pada proses selanjutnya. Fungsi layout adalah untuk mencapai keharmonisan, nilai estetis, ekonomis, dan komunikatif.

Dalam desain grafis, macam atau jenis layout terdiri dari 6 macam layout. Berikut uraiannya.

1. Mondarin

Jenis layout yang pertama ini mengarah pada bentuk kotak, horizontal (landscape), atau vertikal (potrait). Pada layout ini setiap bidang akan sejajar dengan ruang presentasi yang berisi konten informasi atau gambar untuk membentuk komposisi yang konseptual.


2. Circus

Pada layout circus yang diterapkan bukan desain layout standar, tapi mengarah pada layout dengan elemen yang tidak teratur. Meskipun begitu tetap menghasilkan desain yang efektif.

3. Multiple

Sesuai dengan nama layout ini yaitu layout multiple, pada layout ini dibagi menjadi beberapa bagian atau tema dalam bentuk yang sama, seperti persegi, persegi panjang, kubus, balok, dan lain-lain.

 

4. Silhoutte

Jenis layout silhoutte atau siluet mengacu pada teknik ilustrasi atau fotografi yang menyoroti bentuk bayangan. Tampilan dari layout ini bisa berbentuk barisan teks, ilustrasi warna atau pembiasan warna yang halus dengan teknik fotografi.

5. Big-Type

Big-type ini adalah jenis layout yang menekankan gaya penggunaan font berukuran besar sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Hal ini bisa menjadi ciri khas dari jenis layout ini. Big-type biasa digunakan untuk membuat suatu judul atau desain poster.

6. Alphabet-Inspired

Layout alphabet-inspired fokus pada susunan huruf atau angka dalam urutan yang tepat sehingga bisa membuat kata-kata yang memiliki makna. Maksud dari penggunaan kata itu adalah untuk menyampaikan cerita atau informasi.


Elemen-Elemen Layout

1. Header

2. Judul / head / heading / headline.

3. Deck / Blurb / Standfirt

4. Initial cap

5. Kotak / Box/ Bingkai / Border /Frame

6. Artworks

7. Footer

8. Kicker / Eyebrows

9. Callouts

10. Byline / Credit Line / Writer’s credit

11. Caption

12. Foto

13. Sidebar

14. Point bullets

15. Information / Graphics / Infographics

16. Signature / Mandatories

17. Nomor halaman / Page number

18. Indent

19. Subjudul / Subhead/ Crosshead

20. Pull quotes / Liftouts

21. Isi / Bodytext / Bodycopy / Copy / Copytext

22. Running head / Running headline / Running title / Running feet / Runners

Tahapan Membuat Layout

Dalam proses pembuatan layout juga terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui secara runtut. Menurut Freddy Adiono Basuki, tahapan pembuatan layout terbagi menjadi 3 tahap, yakni:

1. Membuat layout miniature atau sketsa kecil (thumbnail)

Ini adalah tahap perancangan dalam menentukan komposisi unsur-unsur yang akan ditempatkan. Visualisasinya masih dalam bentuk sket kolom teks dan kolom gambar.

2. Membuat layout kasar (abrupt lay out)

Pada tahap ini layout sudah berupa rancangan yang berbentuk gambar dan teks.

3. Membuat tata letak komprehensif

Ini adalah tahap terakhir yang mana kesuluruhan unsur sudah disusun dengan baik dan benar yang sudah siap cetak.

Grid pada Layout 

Dalam penyusunan layout halaman, supaya ada konsistensi margin diperlukan acuan yang teratur yang disebut grid. Grid dalam susunan halaman bisa dibuat dari yang sederhana sampai kompleks. Hal ini tergantung pada jenis publikasi dan media yang digunakan. Lembaran dapat berbentuk bidang teks dan bidang kosong disisi kanan kiri halaman yang disebut margin, tetapi juga dapat merupakan gambaran dua halaman yang terbuka sebagai bagian kesatuan yang saling berhubungan.

1.       Grid system

Sebuah grid diciptaka sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid system digunakan sebagai perangkat yang mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetic. 

2.       The golden section

Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk Menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang sempurna dan indah. Membagi garis dengan perbandingan mendekati rasio 8:13 berarti bahwa jika garis yang lebih Panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya sama dengan pembagian Panjang garis utuh sebelum diporong garis yang lebih pancang tadi. Proporsi agung juga dikenal dengan istilah deret bilangan Fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasi; jumlah dua bilangan sebelumnya. Dan dimulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio agung yaitu 8:13. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur,karya seni, huruf hingga layout sebuah halaman karena proporsinya yang harmonis. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 233 377 … 

3.       The symmetrical grid

Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama, baik margin bagian luar maupun bagian dalam. Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidang yang lebih lebar. Layout klasik dengan proporsi 2:3 ini dipelopori oleh jan tschichold (1902 – 1974) seorang tipographer dari jerman.

 

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR