Pages

Senin, 04 Mei 2020

Tata Cahaya, Tata Suara dan Artistik





A.   Tata Cahaya
Fungsi tata cahaya dalam secara teknis adalah membangun kesan suasana pada karya audiovisual, membangun harmonisasi sehigga rasionya tidak kontras, dan membantu kamera menangkap kesan subyek yang diterangi. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar adalah tata cahaya. tata cahaya dibuat sesederhana mungkin selama pengambilan gambar, objek harus menghadap sumber cahaya utama. Disarankan dengan membuat sumber cahaya melalui 3 titik.

Sumber Cahaya ada dua macam yaitu:
1.    Available Light, merupakan cahaya alam: matahari (daylight), cahaya bulan, cahaya bintang, cahaya dari api, binatang yang mengeluarkan cahaya, dsb. yang dapat memberi kesan lebih alami. Cahaya alam memiliki kelemahan: intensitanya tidak dapat ditentukan, waktu berpengaruh pada intensitas cahaya sehingga akan perpengaruh terhadap hasil gambar, dan kondisi alam (berawan) juga akan berpengaruh pada intensitas cahaya. Cahaya yang tertangkap kamera video bisa jadi akan berbeda dengan cahaya yang tertangkap oleh mata manusia. Oleh karena itu, camera operator harus mengenali kepekaan kamera.
2.    Artificial Light, merupakan cahaya yang dihasilkan dari rekaan/buatan manusia: cahaya lampu. Contoh jenis lighting set: blonde, black head, red head, kino flow, barsdoor, dsb.

Teknik tata cahaya tiga titik (Three Point Lighting) adalah metode standar yang digunakan dalam media visual seperti video, film dan fotografi. Ini adalah sistem yang sederhana namun serbaguna yang menjadi dasar tata cahaya.
Teknik ini menggunakan tiga lampu yang disebut key light , fill light dan back light. Tentu Anda akan membutuhkan tiga lampu untuk memanfaatkan teknik sepenuhnya. Perhatikan hal – hal sebagai berikut:
● Jika Anda hanya memiliki satu lampu, jadikan key light.
● Jika Anda memiliki 2 lampu, satu adalah key light dan yang lain adalah sebagai fill light atau back light.

a. Key Light
Key light adalah penyinaran terarah yang utama (main source) yang mengenai/jatuh pada suatu objek. Key light menghasilkan bayangan yang kuat, memberikan tekanan pada segi yang menarik dari objek dan membentuk dimensi.

b. Fill Light
Fill light adalah penyinaran yang digunakan untuk melunakan bayangan yang dihasilkan oleh key light. Ini adalah cahaya sekunder yang digunakan untuk mengatur bayangan agar tidak terlalu keras atau lembut yang diciptakan oleh key light. Mengisi biasanya akan lebih lembut dan setengah daya dari key light. Untuk mencapai hal ini, Anda bisa memindahkan cahaya lebih jauh atau Anda mungkin juga ingin mengatur cahaya pengisi lebih banyak dari lampu kunci/utama.

c. Back Light
Back light adalah penyinaran dari belakang subjek (berlawanan arah kamera) diatur sehingga jatuh mengenai kepala dan bahu dari subjek. Penyinaran ini membentuk garis tepi dari bentuk subjek sehingga memberi kesan memisahkan subjek dengan latar belakang.

Tata cahaya harus dikonsep secara serius sebelum pra produksi, sehingga akan dapat ditentukan jumlah lampu guna menciptakan mood dan harmonisasi. Hal lain dalam tata cahaya: arah lampu, derajat sudut lampu, intensitas lampu yang dapat diatur, komposisi warna, rasio cahaya, bounching (cahaya yang dipantulkan dengan reflektor), dan perbandingan antara hi-light (bagian yang terang) dan shade (bagian yang paling gelap), serta standar warna dasar (white balance). Dalam rekaman in-door concept, perlu survei terlebih dahulu, menempatkan lampu dengan posisi eye level dan menggunakan kerangka dari besi (rigging).

B.   Tata Suara
Tata suara adalah bagian penting dari sebuah produk video, untuk melengkapi sebuah penjelasan sebuah cerita. Dalam membuat presentasi video adakalanya selain menggunakan suara presenter sendiri juga menggunakan suara orang lain dalam membacakan narasi dari video yang ditampilkan.

Voice over adalah narasi tambahan yang berupa suara manusia yang membacakan sebuah cerita/narasi yang berkaitan dengan video yang dibuat. Hal yang harus diperhatikan dalam voice over adalah pemilihan voice over talent atau orang yang mengisi/menyuarakan voice over. Hal ini penting karena ini berpengaruh terhadap proses selanjutnya.

Dalam praktiknya, voice over menggunakan perangkat perekam suara yang sudah cocok dengan komputer, misalnya microphone komputer itu sendiri. Kemudian setelah proses perekaman suara narrator/voice over talent, dilanjutkan dengan editing suara hasil rekaman tersebut, misalnya dengan pembersihan noise, menaikkan gain dan lain-lain sehingga suara bagus dan siap untuk digabungkan dengan gambar.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perekaman suara:
1.    Pastikan peralatan perekaman suara dalam kondisi baik /tidak rusak yang dapat mengasilkan gangguan suara (noise).
2.    Pastikan indikator level audio pada kamera bekerja.
3.    Jangan melakukan aktifitas yang tidak perlu yang dapat menyebabkan suara, hingga menggangu proses perekaman.
                                                                                                                                    
C.   Artistik
Art director harus memiliki keahlian: menciptakan rekayasa bentuk, mengatur tata letak, memahami tata warna, tata cahaya, komposisi framing dan pengadegan, sehingga tercipta: kreativitas seni, simulasi ruang, estetika interior, dan piranti-piranti. Hasil kreativitas seni akan dikaitkan dengan: waktu, tempat dan karakter.
1.    Konstruksi Bentuk. Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah:
a.    keselarasan warna (warna natural - warna yang muncl dari benda-benda alami - dan artificial – warna yang dihasilkan dari campur tangan manusia),
b.    bentuk property (bisa bulat, segitiga, kotak, kurva, titik dan garis, atau 2 dimensi dan 3 dimensi, atau kombinasi bentuk),
c.  bahan dasar material (natural dan artificial) yang berfungsi sebagai memperindah setting artistik), dan
d.    pencahayaan (untuk menghasilkan kepekaan benda-benda atau property yang tampak pada frame).

2.    Menata Ruang Artistik secara Lapisan/Layering, berfungsi untuk menata properti. Penata layering: melingkar dan mendatar/melebar. Layering ini untuk pencocokan, harmonisasi, dan penonjolan properti.

3.    Wardrobe dan Make-up. Wardrobe, merupakan segala macam kostum dan atribut yang dipersiapkan untuk keperluan produksi dan berfungsi sebagai informasi penting penunjang karakter, membangun suasana, dan estetika. Sedangkan make-up, berkaitan dengan karakter dan berfungsi untuk peneguhan karakter seorang talent. Make-up diharapkan senatural mungkin, tidak berlebihan namun membantu penonton memahami karakter.

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR