A. Konsep Jaringan Komputer LAN
Computer Network atau jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang dihubungkan melalui media fisik dan software yang memfasilitasi komunikasi antara komputer-komputer tersebut.
Media fisik ini bisa berupa kabel atau udara yang menjadi media bagi komunikasi elektromagnetik. Masing-masing komputer terhubung melalui media fisik dengan menggunakan kartu jaringan (Network Interface Card = NIC). Segala proses transmisi melalu media fisik akan melalui NIC tersebut.
Bila jaringan komputer cukup banyak yang menempati suatu area lokal, maka jaringan ini dinamakan jaringan komputer lokal (Local Area Network = LAN).
Mengapa dibutuhkan jaringan komputer ?
Organisasi menggunakan jaringan komputer untuk melakukan sharing resource dan untuk komunikasi online antar komputer atau orang.
Printer dan peripheral lain
Sebelum ada jaringan, setiap orang harus memasang printer pada komputer masing-masing. Disini satu-satunya cara untuk men-share printer adalah berada/duduk pada komputer yang memiliki printer. Setelah adanya jaringan, maka dimungkinkan beberapa orang men-share dan mengakses data secara bersamaan. Apabila beberapa orang membutuhkan printer, maka mereka dapat menggunakan printer yang tersedia pada jaringan.
Data
Sebelum ada jaringan, orang yang ingin sharing informasi terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. Melalui telepon atau melalui media komunikasi lain
2. Menulis memo
3. Menyimpan data pada floppy disk dan mengcopy data tersebut ke komputer yang membutuhkan.
B. Sifat-sifat LAN
Jaringan komputer lokal mempunyai sejumlah sifat-sifat yang umum diantara topologi yang membentuk konfigurasinya. Adapun sifat-sifat tersebut adalah:
1. Fleksibilitas (Keluwesan)
Ada berbagai peralatan hardware yang dapat dipasang pada jaringan komputer lokal. Ada banyak jenis aplikasi software yang juga dapat ditempatkan pada file server pada LAN. LAN dapat menjalankan aplikasi dengan pemrosesan yang berbeda dan mempunyai kemampuan transfer data. Sebagai contoh, beberapa pemakai sedang mentransfer file teks ke jaringan. Pada waktu yang sama pemakai lain dapat memakai fasilitas yang lain pada LAN tersebut.
2. Kecepatan
LAN dapat mempunyai transfer data berkecapatan tinggi. Kecepatan dibutuhkan karena harus ada jumlah byte yang banyak yang harus dimuatkan ketika workstation memerlukan aplikasi software.
3. Reliabilitas (Keandalan)
LAN harus bekerja secara terus menerusdan konsisten. LAN dapat dikatakan andal jika semua workstationnya mempunyai akses ke jaringan menurut hak-hak yang telah ditetapkan oleh administrator jaringan. Tidak ada workstation yang boleh mengkonsumsi kapasitas pemrosesan LAN secara mayoritas, karena hal itu akan menghalangi akses pemakai lain dan memperpanjang waktu respon bagi pemakai jaringan.
4. Hardware dan Software yang digunakan bersama-sama
Pada LAN ada peralatan khusus yang disebut server, yang digunakan untuk pembagian. Server adalah komputer pada LAN yang dapat diakses oleh semua pemakai dalam jaringan.
5. Interface Transparansi
Dengan memiliki interface transparansi diharapkan bahwa akses jaringan untuk pemakai tidak akan lebih rumit daripada mengakses fasilitas yang sama dengan menggunakan interface yang berbeda.
6. Adaptability (Kemampuan menyesuaikan diri)
Rancangan LAN yang baik mempunyai kemampuan mengakomodasi berbagai macam hardware dan dapat dengan mudah mengkonfigurasi ulang tanpa mengganggu pemakai. Selaian memberi kemudahan dalam konfigurasi hardware,
LAN harus pula mempunyai kemampuan perluasan tanpa memandang jumlah pemakai.
7. Akses ke LAN lain atau WAN
Dalam banyak hal, LAN merupakan komponen kecil dari jaringan yang lebih besar. LAN harus dapat digunakan pemakai untuk mengakses keseluruhan fasilitas dengan menghubungkan jaringan komputer lokal ke fasilitas jaringan area luas.
8. Keamanan
Penyambungan dan fleksibilitas jaringan komputer lokal tidak boleh dilakukan dengan mengurangi keamanannya. LAN harus mempunyai ketentuan mekanisme keamanan ID dan password. Keamanan harus pula diterapkan pada peralatan hardware yang dipasang ke jaringan.
9. Pengelolaan Terpusat
Kebanyakan instalasi LAN dimaksudkan untuk mengurangi biaya dan mempermudah penggunaannya. LAN harus meminimalkan intervensi operator dan harus mempunyai beberapa peralatan pengelolaan yang memberikan rangkuman operasi jaringan kepada operator jaringan.
10. Kepemilikan Pribadi
Media hardware, software dan pembawa data biasanya dimiliki oleh perusahaan atau jawatan yang membeli LAN. Semua perbaikan, pemeliharaan dan penyambungan baru merupakan tanggung jawab dari pada pemilik LAN.
C. Teknik Menghubungkan Komputer ke Jaringan
Ada beberapa cara dalam menghubungkan komputer dengan komputer lainnya dalam satu jaringan, cara yaitu :
1. Peer to peer (adhoc), antar komputer berkomunikasi secara langsung. Hubungan jenis ini dapat bersifat fisik atau bersifat logika. Yang dimaksud hubungan fisik adalah komputer yang satu terhubung dengan komputer lain secara langsung dengan menggunakan satu segmen kabel, baik berupa kabel serial atau kabel cross over.
Gambar Peer to Peer
Yang dimaksud dengan hubungan peer to peer secara logika adalah, komputer yang terpasang dalam jaringan berkomunikasi secara langsung, tanpa melalui perantara.
Keunggulan
a. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
b. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
a. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
b. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
c. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing computer tersebut.
2. Client Server, pada jaringan ini terdapat sebuah komputer yang berfungsi sebagai server. Tugasnya melayani komputer lain (client) dalam jaringan tersebut. Banyak layanan yang dapat diberikan oleh server, seperti data sharing, print sharing, keamanan jaringan, dll.
Gambar Client-Server
Keunggulan
a. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
b. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
c. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
a. Biaya operasional relatif lebih mahal.
b. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
c. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
D. Membuat Desain Perencanaan Jaringan LAN
Dalam merancang sebuah desain jaringan komputer tidak hanya sekadar merancang sebuah kebutuhan akan adanya jatingan disebuah tempat atau instansi, akan tetapi lebih dari itu diperlukan sebuah analisa kebutuhan yang nyata. Seorang analis jaringan yang bagus adalah yang mengetahui dan menanyakan kebutuhan dan keinginan serta dapat memberikan alternative dan solusi bagi pengguna. Yang tak kalah penting dari persiapan perangkat keras dan perangkat lunak yang perlu diperhatikan dalam membuat desain perencanaan jaringan adalah:
1. Perkiraan Jumlah PC
Perkiraan jumlah masksimum PC dalam satu kelompok kerja harus dilakukan dengan tepat, karena akan menentukan kelas IP dan rencana jangka panjang pengembangan jaringan komputer.
2. Menentukan Kelas IP
Kelas IP dapat ditentukan berdasarkan jumlah maksimum PC dalam satu kelompok kerja, jika jumlah maksimum PC lebih dari 254 maka harus dipertimbankan menggunakan IP kelas B , supaya tidak terjadi perubahan konfigurasi pada saat jumlah PC sudah sangat banyak dan kompleks.
3. Menentukan Range Nomor IP
Jika kita merencanakan jumlah kelompok kerja lebih dari satu maka penentuan range nomor IP perlu dipertimbangkan. Namun penentuan range IP dilakukan berdasarkan perkiraan jumlah PC.
4. Pemberian Nama Kelompok Kerja.
Alasan utama pemberian nama kelompok kerja dalam satu jaringan adalah untuk kemudahan mencari bagian dari kelompok kerja yang dibutuhkan. Sebaiknya pemberian nama kelompok kerja disesuaikan menurut fungsi dari suatu bagian tertentu, misalnya untuk jurusan dalam hal ini, kita bisa memberi nama kelompok kerja tersebut dengan nama jurusan-tkj.
Untuk menguji seberapa jauh pemahaman Anda pada materi diatas, silahkan kerjakan tugas ini !
Untuk menguji seberapa jauh pemahaman Anda pada materi diatas, silahkan kerjakan tugas ini !
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR