Untuk penggunaan yang lebih rumit, array 1 dimensi tidak cocok
lagi. Sebagai contoh, di dalam matematika kita menggunakan grafik/diagram
kartesius yang titik koordinatnya menggunakan komposisi sumbu x dan
sumbu y. Sebagai contoh A(3,4) berarti titik A berada di
posisi 3 pada sumbu x, dan 4 pada sumbu y.
Untuk mempermudah dalam pembuatan program yang melibatkan 2
sumbu atau 2 dimensi ini, kita bisa menggunakan array 2 dimensi.
Cara penulisan array 2 dimensi adalah dengan menuliskan dua angka (dua jangkauan) sewaktu deklarasi array. Berikut contohnya:
Cara mengakses element pada array 2 dimensi ini menggunakan
tanda koma sebagai pemisah, seperti: nilai[0,2] atau nilai[1,1].
Contoh berikut akan memperjelas cara penggunaanya:
Silahkan anda pelajari sejenak kode diatas, baik cara pembuatan
array 2 dimensi maupun cara mengakses tiap-tiap elemennya. Menggunakan
array 2 dimensi ini akan memudahkan kita untuk membuat kode program yang lebih
kompleks.
Contoh lain yang sering menggunakan array 2 dimensi adalah untuk
membuat struktur matriks. Berikut contohnya:
Contoh kali ini hampir mirip dengan contoh kode program pascal
sebelumnya, tapi saya membatasi dengan element 2×2 (perhatikan cara
pendeklarasikan variabel ‘nilai’). Ketika menampilkan hasil array,
saya menyusunnya agar sesuai dengan bentuk matriks 2×2. Ini didapat dengan
perpaduan perintah write dan writeln.
Sebagai latihan, dapatkah anda membuat struktur matriks 3×3?
Secara teori, dimensi untuk array di dalam pascal tidak
terbatas. Kita juga bisa membuat array 3 dimensi. Ini diperlukan jika koordinat
cartesius terdiri dari sumbu x, sumbu y,
dan sumbu z. Cara pembuatannya juga hampir sama.
Sebagai contoh, jika saya ingin membuat array 3 dimensi
2x3x4 bisa ditulis sebagai:
Sampai disini, saya yakin anda sudah paham maksud kode diatas.
Cara pengaksesannya pun cukup dengan menambahkan dimensi ketiga di nomor index,
seperti nilai[1,2,3] atau nilai[0,0,1]. Berikut contohnya:
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR