A. PENGERTIAN SKETSA
1. Menurut Linda Murray dan Peter, Sketsa adalah rancangan
kasar dari suatu komposisi atau
2. sebagian komposisi dibuat demi kepuasan pribadi. Pada tahap
ini ada beberapa hal yang menjadi acuan yaitu skala, perbandingan, komposisi,
penyinaran dan lain sebagainya.
3. Sementara menurut H.W Flower, Sketsa adalah begitu saja
tanpa persiapan. Merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar, ringan
dan semata-mata garis besar. Kegiatan menggambar sketsa pada dasarnya
memerlukan alat dan bahan yang sangat sederhana untuk dapat membuat tanda
goresan yang mewakili bentuk sesungguhnya.
4. Beberapa garis yang digoreskan pada bidang datar dapat
memberikan suatu kesan simbol tentang bentuk yang ada di sekitar kita atau
gagasan tentang sesuatu yang terlihat dan terlintas dalam benak seseorang.
5. Dengan demikian pikiran dan perasaan dapat diungkapkan dalam
bentuk visual melalui kegiatan menggambar, sehingga menggambar termasuk
kegiatan mendasar dalam berkarya seni rupa.
6. Kegiatan menggambar sketsa dapat dianalogikan dengan
kegiatan menulis. Ketika kita hendak menulis, sebelum dapat menulis kalimat
yang baik kita cenderung menulis dan merangkai beberapa kata terlebih dahulu
hingga diperoleh kalimat yang sesuai.
7. Demikian pula halnya dengan kegiatan menggambar sketsa.
Sebelum dapat membuat karya seni rupa yang utuh, umumnya para seniman membuat
sketsa terlebih dahulu.
8. Menurut Fajar Sidik (1981) garis atau penggarisan merupakan
unsur yang paling menonjol hakiki dalam seni lukis, akan tetapi pada dasarnya
terdapat perbedaan antara sketsa dengan lukisan. Ada ungkapan yang menarik yang
disampaikan oleh Kusnadi, seorang seniman dan kritikus seni rupa.
Sketsa ibarat gesekan biola tunggal,
sedangkan lukisan merupakan sebuah orkes yang lengkap.
Ungkapan ini menyatakan dua hal,
pertama, sketsa sebagai ungkapan estetis dihadirkan secara sangat sederhana
karena menggunakan garis secara hemat dan selektif.
Umumnya sketsa dikerjakan dengan
cepat dan secara spontan. Jika sketsa dibangun oleh unsur-unsur garis sebagai
medium utamanya, lukisan merupakan ungkapan lengkap, dalam arti penyajiannya
dibangun dengan menggunakan unsur-unsur lain, seperti tekstur, kedalaman/ruang,
gelap-terang, dan warna di samping unsur garis.
Bahkan, dalam lukisan unsur warna
menjadi penting sebagai unsur tambahannya (Schinneller,1966). Sebagaimana
halnya dengan karya lukisan, sketsa juga memiliki keragaman tema, gaya dan
teknik pengungkapannya. Perbedaan yang mencolok hanyalah pada medium
pengucapannya.
B. JENIS-JENIS SKETSA
1. Gambar garis besar yaitu sketsa yang membuat garis-garis
bentuk sederhana tanpa rincian dan tidak selesai.
2. Sketsa cepat yaitu sketsa yang menggunakan beberapa garis
saja untuk menampilkan citra suatu sketsa yang sudah selesai.
3. Studi citra yaitu sketsa yang berupa coretan dengan cepat
dan kurang terperinci hanya menunjukan bentuk global.
C. KOMPOSISI UNSUR SKETSA
Komposisi memiliki peranan penting
dalam terciptanya sebuah sketsa yang bagus. Komposisi atau susunan unsur-unsur
dalam seni rupa harus berada pada perbandingan yang tepat agar dihasilkan karya
yang pas. Adapun unsur-unsur dalam sketsa antara lain :
1. Garis – Garis adalah unsur yang memiliki peran utama di
dalam membentuk komposisi. Jenis garis yang dapat membentuk komposisi :
komposisi garis lurus; komposisi garis lengkung.
2. Warna – Meskipun umumnya sketsa terdiri dari satu jenis
warna, akan tetapi pengaturan komposisi warna pada objek sktesa sangat
diperlukan agar memberikan kesan harmonis. Komposisi warna pada sketsa umumnya
diatur berdasarkan gelap terang pencahayaan.
3. Bidang dan bentuk – Bidang dan bentuk adalah unsur yang
dibentuk melalui garis-garis yang disusun atau digores sedemikian rupa.
Keharmonisan dari komposisi bentuk ditentukan dari berbagai faktor
unsur-unsurnya yaitu simetris, asimetris, sentral, dan diagonal.
4. Efek pencahayaan – Unsur gelap terang merupakan
pelengkap dalam pengkomposisian warna. Meskipun sketsa cenderung berupa gambar
kasar yang tidak selesai, akan tetapi goresan-goresan yang dihasilkan kerap
kali menghasilkan efek gelap terang sehingga sebuah objek dapat diamati dengan
cukup jelas.
D. ATURAN DALAM MEMBUAT SKETSA
1. Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis
vertical, horizontal, maupun lengkung secara tipis.
2. Menggambar garis sekundernya, misalnya melukis kerangka
kubus atau kotak dalam keadaan tipis
3. Menebalkan garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai
dengan karakter jenis garis yang diinginkan.
E. FUNGSI ATAU MANFAAT SKETSA
Senada dengan defenisinya, sktesa
memiliki beberapa fungsi yaitu :
1. Untuk lebih memfokuskan gambaran atau gagasan tema
2. Meminimalisir kesalahan
3. Mempertajam pengamatan
4. Meningkatkan kemampuan koordinasi hasil pengamatan dan keterampilan
tangan.
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR