Seorang yang bekerja di bidang desain grafis sangat penting untuk memahami model warna yang ada dalam system computer, karena melesetnya pewarnaan sering terjadi dalam desain. Hal ini disebabkan karena terkadang warna yang terlihat di monitor berbeda ketika dicetak. Dalam kebutuhan cetak dan printing, system warna yang dipakai adalah model CMYK sedangkan yang tertampil di monitor biasanya RGB dan RGB Hexadesimal.
1.
Macam-macam model warna
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang macam-macam model warna.
a. RGB (Red Green Blue)
Merupakan model yang terdiri atas
tiga channel dalam mereproduksi warna yakni Red, Green, dan Blue. Gambar RGB
bekerja dengan format 24 bit dan setiap channel warna R,G,B mengandung 8 bit.
Alat elektronik (monitor, scanner, kamera digital, TV) bekerja dengan model
warna ini, sehingga warna pada perangkat tersebut harus diconvert ke model CMYK.
Agar warna hasil cetakan sama dengan warna pada monitor maka harus dilakukan
kalibrasi pada peralatan yang digunakan.
b. CMYK (Cyan Magenta Yellow Black)
Model warna CMYK terdiri atas empat
channel dalam mereproduksi warna, yakni Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Secara
umum gambar dalam bentuk CMYK bekerja dengan format 32 bit dan setiap channel
warna C,M,Y,K mengandung 8 bit. Contoh alat yang bekerja dengan model warna
C,M,Y,K adalah tinta printer dan offset.
Model warna CMYK dan RGB memiliki
perbedaan jangkauan warna yang disebut dengan gamut warna (contoh gamut)/color
space, sehingga gambar dengan model CMYK pada monitor akan lebih redup
dibandingkan model RGB.
Gamut warna adalah batasan area
warna yang mampu dihasikan oleh suatu peralatan dalam memproduksi warna. Peralatan
ang bekerja dengan RGB seperti monitor memiliki gamut warna yang lebih luas dibanding
peralatan yang bekerja dengan model CMYK seperti mesin cetak offset. Perbedaan gamut
inilah yang menjadi factor dalam menghasilkan warna di monitor berbeda dengan
hasil cetakan.
c. HSL (Hue Saturation Ligntness)
HSL adalah karakteristik warna yang didefinisikan menggunakan komponen H
(hue), S (saturation) dan L (lighteness). Hue menyatakan nilai dari pigmen
warna dan diukur dengan satuan derajat dari 0 sampai 360. Hue dipakai untuk
klasifikasi warna merah /red (0 derajat), kuning/yellow (60 derajat),
hijau/green (120 derajat), biru muda/cyan (180 derajat), biru/blue(240 derajat)
dan merah jinga / magenta (360 derajat).
Saturation/chroma adalah derajat
intensitas suatu warna (intensity) dengan nilai antara -80 hingga 120 yang
berfungsi untuk mendefinisikan kemurnian suatu warna, baik cenderung kotor
(grayish) maupun cenderung dominan (murni). Semakin tinggi nilai persentasenya
maka gambar warnanya semakin tajam, semakin rendah persentasenya maka gambar
semakin menuju keabu-abuan. Lightness disebut dengan luminance, brightness atau
value. Lightness adalah nilai putih yang terkandung dalam warna tersenut, pada
umumnya diukur dalam persentase dari 0 (hitam) ke 100 (putih). Semakin tinggi
nilai persentasenya maka semakin cerah warnanya. Lightness adalah nilai gelap
terang suatu warna, sehingga lightness dipakai sebagai perbandingan gelap atau
terang suatu gambar.
d. Lab Color (Lignessa- green, b-Blue)
Lab merupakan model warna tiga
dimensi yang terdri dari atas unsur pengukur kecerahan/ gelap terang (lightness), a yaitu komponen warna koordinat chromatic yang mempresentasikan
jangkauan warna dari merah ke hijau. Dan b
yaitu komponen warna koordinat chromatic yang mempresentasikan jangkauan warna
dari biru ke kuning. Luminance memiliki nilai antara 0 (paling gelap) dan 100
(paling cerah), sedangkan a dan b memiliki niai antara 128 dan minus 127.
Lab dinyatakan dalan bentuk LCH dimana L (lightness), C (chroma) dan H (hue).
2.
Fungsi dan Unsur Warna RGB dan CMYK
Ada dua sistem warna utama dalam industri desain
digital dan cetak : sistem warna RGB dan sistem warna CMYK. Pendeknya:
·
RGB = Merah ( Red ), Hijau ( Green ), Biru( Blue
). digunakan untuk desain digital.
·
CMYK = Cyan, Magenta, Kuning( Yellow ), dan
Kunci( Key ). digunakan untuk apa pun yang dicetak.
Fungsi warna CMYK dan RGB.
Warna CMYK dan RGB merupakan dua komponen penting dalam teori warna. Dua komponen ini menjadi dasar dalam membentuk warna – warna lain. Sebelum membuat suatu desain, desainer harus menentukan terlebih dahulu desain tersebut akan dicetak atau hanya dipresentasikan melalui media monitor. Mengapa? Karena warna CMYK dan RGB akan menghasilkan hasil yang berbeda ketika ditampilkan dalam bentuk visual di monitor dan ketika dicetak. Lalu bagaimana cara mengatasi perbedaan ini?
Langkah pertama adalah dengan mengetahui perbedaan dari warna CMYK dan warna RGB. Warna CMYK merupakan singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Warna CMYK seringkali digunakan untuk percetakan karena tinta di percetakan terdiri dari warna Cyan, Magenta, Yellow, dan Black . Warna CMY sendiri masih memantulkan sedikit warna – warna di RGB. Warna Cyan memantulkan warna Red atau Merah. Warna Magenta memantulkan warna Green atau Hijau dan warna Yellow memantulkan warna Blue atau Biru. Pantulan tersebut tidak diinginkan, disebut juga dengan hue error. Untuk menyiasatinya maka diberikan warna Black atau yang disebut Key dalam warna CMYK agar tiap komponen warna menjadi lebih pekat dan tidak memantulkan hue error tadi.
Sedangkan warna RGB merupakan warna Red, Green dan Blue. Ketiga warna ini menghasilkan kecerahan warna yang lebih cerah daripada warna CMYK. Karena itu, warna RGB sangat baik digunakan untuk presentasi visual di monitor. Bagi para desainer grafis, warna RGB lah yang paling sering digunakan. Namun, bagi mereka desainer grafis yang memiliki peminatan di bagian percetakan akan lebih sering memakai warna CMYK.
Bagaimana jika file sudah dalam
bentuk RGB? Jika kalian sudah berada di tempat printing atau percetakan,
berarti kalian harus menerima risiko turunnya warna jika diprint. Jika belum,
kalian bisa merubah format file dari RGB ke CMYK. Hampir semua aplikasi khusus
desain dapat merubah format warna dari RGB ke CMYK jadi hasil untuk diprint
juga akan lebih baik dari pada diprint dengan format RGB.
Persamaan dan perbedaan warna CMYK dengan RGB.
Dalam dunia desain ada 2 macam unsur warna yaitu CMYK dan RGB. Apa persamaan dan perbedaan antara kedua type warna tersebut dan apa hubungannya dalam desain grafis.
Persamaan :
CMYK & RGB itu sama-sama warna primer.
Perbedaan :
• RGB : Red Green Blue (merah, hijau, biru)
· RGB merupakan warna-warna primer
yang digunakan pada monitor
· Jadi RGB lebih digunakan untuk
desain yang nantinya ditampilkan ke media layar monitor
· Jika warna RGB di campur semua,
akan menghasilkan warna putih
• CMYK : · Cyan Magenta Yellow Black
(orang awam bilang biru, merah, kuning dan hitam )
· CMYK merupakan warna-warna primer
yang paling banyak digunakan pada printer
· CMYK lebih digunakan untuk desain
yang nantinya ditampilkan ke media cetak
· Jika warna CMY di campur semua,
akan menghasilkan warna hitam
Kesimpulan :
Untuk hasil terbaik pencetakan :
– Gunakan warna CMYK
– Kenali semua karakteristik
perangkat anda (scanner, printer, monitor dll) dengan baik.
Untuk desain web dan desain grafis
(output monitor)
– Gunakan warna RGB
– Biasakan mengerjakan dalam ruang cahaya yang
terkontrol. mengerjakan disain pada siang dan malam hari juga menghasilkan
perbedaan warna yang berbeda (terutama untuk RGB)
TUGAS
Carilah informasi dari sumber lainnya di Internet kemudian klik DISINI untuk menuliskan perbedaan dari model warna RGB dan CMYK.
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR