A. JENIS-JENIS BIAYA PRODUKSI
Dari defenisi biaya kita bisa
melihat bahwa, dalam satu proses produksi, akan banyak sekali komponen biaya
yang harus diperhitungkan, karena konsep biaya berbicara tentang semua
pengorbanan. Untuk mempermudah analisis kita dapat mengelompokkan biaya menjadi
biaya variabel, tetap, total, marjinal, dan rata-rata.
1. Biaya
Variabel (Variabel Cost)
Biaya variabel (variabel cost)
merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output.
Semakin besar biaya output yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabel, dan
sebaliknya semakin kecil biaya yang dihasilkan maka semakin sedikit pula biaya
variabel. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi output, tenaga
kerja bagian produksi, staf bagian produksi, energi, untuk menjalankan mesin,
dan bahan bakar. Figure 16.Juga menunjukan biaya variabel untuk tiap unit
produksi. Perbandingan antara biaya variabel dan jumlah produksi barang
menimbulkan tiga corak, biaya variabel yang bervariasi adalah:
a. Biaya proporsional, kenaikan
biaya variabel yang dikeluarkan sama dengan jumah produksi.
b. Biaya progresif, kenaikan biaya
variabel lebih tinggi dibanding jumlah produksi.
c. Biaya Degresif, kenaikan biaya
variabel lebih kecil dibandingkan dengan jumlah produksi.
2. Biaya
Tetap (Fixed Cost)
Biaya
teatap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi
dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi. Biaya ini
biasanya terdiri dari pembayaran kontrak atas bangunan, pembayaran bunga atas
utang, sewa peralatan, gaji pegawai tetap, dan sebagainya.
Biaya-biaya ini harus
tetap dikeluarkan meskipun perusahaan menambah produksi, mengurangi produksi
atau bahkan tidak berproduksi sama sekali karena tidak terpengaruh oleh jumlah
produksi. Biaya ini senantiasa konstan selama proses produksi berlangsung,
sehingga apabila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti garis
lurus mendatar.
3. Biaya
Total
Biaya total adalah biaya
keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang/jasa. Biaya total
didapat dari menjumlahkan biaya tetap dengan biaya variabel, atau:
TC=FC + VC
Dengan
TC=Total Cost (biaya
total)
FC = Fixed Cost (biaya tetap)
VC = Variabel Cost (biaya
variabel)
4. Biaya
Marjinal
Biaya marjinal adalah
konsep biaya terpenting dalam ilmu ekonomi.Biaya marjinal menunjukkan tambahan
biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output.
Katakanlah sebuah perusahaan memproduksi 100 unit televise, dengan biaya total
Rp.100.000.000.- Jika biaya total produksi 101 unit televise adalah Rp.
101.000.000,-, Biaya marjinal produksi televise adalah Rp. 1.000.000.- Untuk 1
unit tambahan.
5. Biaya
Rata-rata (Avrage Cost)
Perhitungan biaya
rata-rata sangat diperlukan karena apabila dibandingkan dengan pendapatan
rata-rata suau perusahaan, kita akan mengetahui apakah perusahaan tersebut
mengalami kerugian atau sebaliknya.
a.
Biaya
total rata-rata (average total cost)
Biaya total rata-rata adalah
biaya total dibagi jumlah unit yang diproduksi atau:
ATC =TCQ
Dengan :
ATC = Average Total Cost (biaya
total rat-rata)
TC = Total Cost (Biaya
total)
Q = Quantity (kuantitas
barang yang diproduksi)
b.
Biaya
tetap rata-rata ( average fixed cost)
Biaya tetap rata-rata atau Average
Fixed Cost (AFC) adalah biaya tetap yang dibutuhkan untuk satuan hasil
produksi. Biaya tetap rata-rata diperoleh dengan membagi total jumlah biaya
tetap dengan total jumlah produksi atau:
AFC=TFCQ
Dengan:
AFC = Average Fixed Cost(
biaya tetap rat-rata)
TFC = Total Fixed Cost (total
biaya tetap)
Q = Quantity (kuantitas
barang yang diproduksi)
Semakin banyak barang yang
diproduksi, maka akan semakin sedikit proporsi biaya tetap yang melekat pada
barang tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak barang yang diproduksi,
semakin kecil biaya tetap rata-ratanya.
c.
Biaya
variabel rata-rata (average variable cost)
Biaya variabel rata-rata atau average
variable cost (AVC) adalah biaya variabel untuk tiap unit yang dihasilkan.
Biaya varabel rat-rata diperoleh dengan membagi total biaya variabel dengan
total jumlah produksi atau:
π΄ππΆ=πππΆπ
Dengan:
AVC = Average Variable Cost (biaya
variabel rata-rata)
TVC = Total Variable Cost (biaya
variabel total)
Q = Quantity (kuantitas
barang yang diproduksi)
B. MENGHITUNG BIAYA PRODUKSI
Setelah kita memahami berbagai
teori dari biaya dan karakteristiknya maka kan semakin jelas jika kita
mengaplikasikannya. Contoh perhitungan biaya produksi:
Untuk
membuat 10 kursi diperlukan biaya berikut:
Biaya
variabel:
5 balok kayu @Rp.80.000,- Rp. 400.000,-
4 papan tebal @Rp.150.000,- Rp. 600.000,-
Biaya tetap:
Biaya tetap yang diperhitungkan Rp. 200.000,-
Jumlah biaya produksi Rp.1.200.000,-
Maka
biaya produksi perunit kursi= Rp. 1.200.000,- : 10 (jumlah biaya produksi
dibagi 10)
=
Rp. 120.000,-
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR