Pages

Kamis, 14 Mei 2020

JENIS-JENIS DAN CARA MENGHITUNG BIAYA PRODUKSI




A.    JENIS-JENIS BIAYA PRODUKSI
Dari defenisi biaya kita bisa melihat bahwa, dalam satu proses produksi, akan banyak sekali komponen biaya yang harus diperhitungkan, karena konsep biaya berbicara tentang semua pengorbanan. Untuk mempermudah analisis kita dapat mengelompokkan biaya menjadi biaya variabel, tetap, total, marjinal, dan rata-rata.
1.      Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output. Semakin besar biaya output yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabel, dan sebaliknya semakin kecil biaya yang dihasilkan maka semakin sedikit pula biaya variabel. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi output, tenaga kerja bagian produksi, staf bagian produksi, energi, untuk menjalankan mesin, dan bahan bakar. Figure 16.Juga menunjukan biaya variabel untuk tiap unit produksi. Perbandingan antara biaya variabel dan jumlah produksi barang menimbulkan tiga corak, biaya variabel yang bervariasi adalah:
a.    Biaya proporsional, kenaikan biaya variabel yang dikeluarkan sama dengan jumah produksi.
b.    Biaya progresif, kenaikan biaya variabel lebih tinggi dibanding jumlah produksi.
c.    Biaya Degresif, kenaikan biaya variabel lebih kecil dibandingkan dengan jumlah  produksi.
2.      Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya teatap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi. Biaya ini biasanya terdiri dari pembayaran kontrak atas bangunan, pembayaran bunga atas utang, sewa peralatan, gaji pegawai tetap, dan sebagainya.
Biaya-biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun perusahaan menambah produksi, mengurangi produksi atau bahkan tidak berproduksi sama sekali karena tidak terpengaruh oleh jumlah produksi. Biaya ini senantiasa konstan selama proses produksi berlangsung, sehingga apabila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti garis lurus mendatar.

3.      Biaya Total
Biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang/jasa. Biaya total didapat dari menjumlahkan biaya tetap dengan biaya variabel, atau:
TC=FC + VC
Dengan
TC=Total Cost (biaya total)
FC = Fixed Cost (biaya tetap)
VC = Variabel Cost (biaya variabel)

4.      Biaya Marjinal
Biaya marjinal adalah konsep biaya terpenting dalam ilmu ekonomi.Biaya marjinal menunjukkan tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output. Katakanlah sebuah perusahaan memproduksi 100 unit televise, dengan biaya total Rp.100.000.000.- Jika biaya total produksi 101 unit televise adalah Rp. 101.000.000,-, Biaya marjinal produksi televise adalah Rp. 1.000.000.- Untuk 1 unit tambahan.

5.      Biaya Rata-rata (Avrage Cost)
Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan karena apabila dibandingkan dengan pendapatan rata-rata suau perusahaan, kita akan mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami kerugian atau sebaliknya.
a.    Biaya total rata-rata (average total cost)
Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah unit yang diproduksi atau:
     ATC =TCQ
Dengan :
ATC = Average Total Cost (biaya total rat-rata)
TC = Total Cost (Biaya total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)

b.    Biaya tetap rata-rata ( average fixed cost)
Biaya tetap rata-rata atau Average Fixed Cost (AFC) adalah biaya tetap yang dibutuhkan untuk satuan hasil produksi. Biaya tetap rata-rata diperoleh dengan membagi total jumlah biaya tetap dengan total jumlah produksi atau:
  AFC=TFCQ
Dengan:
AFC = Average Fixed Cost( biaya tetap rat-rata)
TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
Semakin banyak barang yang diproduksi, maka akan semakin sedikit proporsi biaya tetap yang melekat pada barang tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak barang yang diproduksi, semakin kecil biaya tetap rata-ratanya.

c.    Biaya variabel rata-rata (average variable cost)
Biaya variabel rata-rata atau average variable cost (AVC) adalah biaya variabel untuk tiap unit yang dihasilkan. Biaya varabel rat-rata diperoleh dengan membagi total biaya variabel dengan total jumlah produksi atau:
        𝐴𝑉𝐢=𝑇𝑉𝐢𝑄
Dengan:
AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-rata)
TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)

B.       MENGHITUNG BIAYA PRODUKSI
Setelah kita memahami berbagai teori dari biaya dan karakteristiknya maka kan semakin jelas jika kita mengaplikasikannya. Contoh perhitungan biaya produksi:

Untuk membuat 10 kursi diperlukan biaya berikut:
Biaya variabel:
5 balok kayu @Rp.80.000,-                   Rp. 400.000,-
4 papan tebal @Rp.150.000,-                Rp. 600.000,-
Biaya tetap:
Biaya tetap yang diperhitungkan           Rp. 200.000,-
Jumlah biaya produksi                         Rp.1.200.000,-

Maka biaya produksi perunit kursi= Rp. 1.200.000,- : 10 (jumlah biaya produksi dibagi 10)
= Rp. 120.000,-

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR